Optimisme Kementan: Produksi Beras Nasional Diprediksi Lampaui Target 2025
Optimisme Kementan: Produksi Beras Nasional Diprediksi Lampaui Target 2025
Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan optimisme tinggi terkait produksi beras nasional, bahkan diprediksi akan melampaui target yang telah ditetapkan untuk tahun 2025. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan keyakinan ini berdasarkan pada sejumlah faktor positif yang mendukung sektor pertanian saat ini.
Target produksi beras nasional yang ditetapkan pemerintah sebelumnya adalah 32 juta ton pada tahun 2025. Namun, Mentan Amran melihat potensi yang lebih besar dari itu. "Target nasional kita 32 juta ton. Dengan melihat kondisi iklim yang mendukung, kebijakan yang tepat sasaran, dan ketersediaan sarana produksi yang memadai, saya yakin produksi beras kita bisa melampaui target tersebut," ujarnya saat menghadiri panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (7/4/2025).
Keyakinan ini didasari pada beberapa faktor utama, antara lain:
- Kondisi Iklim yang Mendukung: Cuaca yang baik dan curah hujan yang memadai sangat berpengaruh terhadap hasil panen padi.
- Kebijakan yang Tepat Sasaran: Pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mendukung petani, termasuk penyederhanaan regulasi dan peningkatan akses terhadap pupuk bersubsidi.
- Ketersediaan Sarana Produksi yang Memadai: Pemerintah terus berupaya meningkatkan ketersediaan benih unggul, pupuk, dan alat mesin pertanian (alsintan) bagi petani.
Salah satu contoh konkret dari kebijakan yang mendukung adalah penyederhanaan distribusi pupuk bersubsidi. Sebelum adanya Instruksi Presiden (Inpres) yang baru, proses distribusi pupuk melibatkan birokrasi yang panjang dan berbelit-belit, memerlukan tanda tangan dari berbagai pihak. Namun, berkat Inpres dari Presiden Prabowo Subianto, pupuk kini dapat langsung disalurkan dari pabrik ke kelompok tani (Gapoktan).
"Ini adalah sebuah revolusi di sektor pertanian. Program pompanisasi juga telah memberikan dampak signifikan, dengan meningkatkan produksi padi di Pulau Jawa sebesar 2,8 juta ton di tengah krisis El Nino. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan produksi sebesar 52 persen pada Januari, Februari, dan Maret," jelas Amran.
Selain itu, pemerintah juga mempermudah akses petani terhadap alat mesin pertanian (alsintan), yang sangat membantu dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Regulasi yang lebih sederhana dan benih unggul juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan produksi beras.
Sebelumnya, pada konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian pada 26 November 2024, Amran telah menargetkan produksi beras nasional mencapai 32 juta ton pada tahun 2025. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan dan kondisi yang mendukung, ia semakin optimis target tersebut dapat tercapai, bahkan dilampaui.
Mentan Amran juga menyampaikan harapan agar Indonesia tidak perlu lagi melakukan impor beras. Pemerintah Presiden Prabowo Subianto memiliki komitmen kuat untuk mencapai swasembada pangan, dan peningkatan produksi beras dalam negeri merupakan salah satu langkah penting untuk mewujudkan tujuan tersebut. Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian melalui berbagai program dan kebijakan yang mendukung petani.
Dengan sinergi antara pemerintah, petani, dan seluruh pihak terkait, swasembada beras di Indonesia bukan lagi sekadar impian, melainkan sebuah target yang realistis dan dapat dicapai.