Konflik Antar Desa di Tanimbar Memanas Akibat Pembakaran Gubuk Kebun, Lima Warga Terluka

Bentrokan Antar Warga Pecah di Kepulauan Tanimbar, Diduga Dipicu Aksi Pembakaran

Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, diguncang oleh bentrokan antar warga yang melibatkan dua desa bertetangga, Lumasebu dan Kilmasa, Kecamatan Kormomolin. Insiden yang terjadi pada Minggu, 6 April 2025 ini, dilaporkan menyebabkan lima orang mengalami luka-luka akibat serangan panah. Pemicu utama konflik ini diduga kuat adalah aksi pembakaran sebuah gubuk kebun di wilayah perbatasan kedua desa.

Kombes Pol Areis Aminullah, Kabid Humas Polda Maluku, mengonfirmasi kejadian tersebut. "Terjadi saling serang antar warga dari dua desa yang menggunakan senjata tajam. Akibatnya, lima orang mengalami luka akibat terkena panah," ujarnya, Senin (7/4/2025).

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan yang dihimpun, ketegangan bermula ketika seorang warga Desa Lumasebu, berinisial WR, hendak memeriksa kebun miliknya yang terletak di area perbatasan. Alangkah terkejutnya WR saat mendapati gubuk kebunnya telah hangus terbakar dan tanaman di sekitarnya rusak akibat ditebang oleh orang tak dikenal.

Menyikapi kejadian tersebut, anak dari WR segera menghubungi keluarganya dan melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah desa. Merasa tidak terima dengan perbuatan tersebut, warga Desa Lumasebu kemudian berkumpul dan menuju perbatasan desa.

"Anak dari WR melaporkan kejadian ini ke keluarga di kampung untuk diteruskan ke pemerintah desa. Kepala Desa Lumasebu, SL, kemudian memerintahkan Kasie Pemerintahan bersama Linmas untuk melakukan pengecekan. Setelah informasi tersebut terkonfirmasi, warga yang mengetahui kejadian tersebut merasa tidak terima, sehingga memicu terjadinya konsentrasi massa," jelas Kombes Pol Areis Aminullah.

Situasi semakin memanas setelah beredar informasi yang belum terverifikasi bahwa warga Desa Kilmasa diduga sebagai dalang di balik pembakaran gubuk kebun tersebut. Informasi inilah yang kemudian memicu bentrokan terbuka antar kedua desa.

Upaya Penegakan Hukum dan Pengendalian Situasi

Merespon eskalasi konflik, personel dari Polsek Kormomolin dan Polsek Nirumas segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melerai bentrokan. Upaya petugas kepolisian berhasil membubarkan massa dari kedua belah pihak dan memulangkan mereka ke rumah masing-masing.

Akibat bentrokan tersebut, lima orang warga dari kedua desa mengalami luka-luka akibat terkena panah. Para korban saat ini tengah mendapatkan perawatan medis intensif di Puskesmas Alusi Kelaan dan Pustu Desa Lumasebu.

Guna mencegah terjadinya bentrokan susulan, aparat kepolisian dari Polsek Kormomolin dan Polsek Nirumas terus bersiaga di lokasi. Mereka melakukan penjagaan ketat di perbatasan kedua desa untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

"Saat ini, puluhan personel dari Polsek Kormomolin, dengan bantuan dari Polsek Nirumas, telah mengamankan perbatasan antara Desa Lumasebu dan Kilmasa," pungkas Kombes Pol Areis Aminullah.

Tindak Lanjut dan Imbauan

Pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh warga dari kedua desa untuk menahan diri dan tidak terpancing oleh provokasi yang dapat memperkeruh suasana. Proses mediasi dan penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap motif di balik aksi pembakaran dan mencari solusi damai bagi kedua belah pihak. Diharapkan, dengan kerjasama semua pihak, situasi keamanan dan ketertiban di Kepulauan Tanimbar dapat segera pulih.

Daftar Poin Penting:

  • Bentrokan antar warga Desa Lumasebu dan Kilmasa, Kepulauan Tanimbar.
  • Lima orang terluka akibat serangan panah.
  • Pemicu: Pembakaran gubuk kebun di perbatasan desa.
  • Polisi turun tangan melerai dan mengamankan lokasi.
  • Korban luka dirawat di Puskesmas Alusi Kelaan dan Pustu Desa Lumasebu.
  • Imbauan untuk menahan diri dan mediasi akan dilakukan.