Indonesia Siapkan Strategi Hadapi Tarif Impor AS: Prabowo Kumpulkan Menteri dan Kirim Surat Resmi

Indonesia Merespons Kebijakan Tarif Impor AS: Prabowo Kumpulkan Menteri dan Siapkan Langkah Strategis

Jakarta, Indonesia - Pemerintah Indonesia bergerak cepat dalam merespons kebijakan tarif impor baru yang diterapkan oleh Amerika Serikat. Presiden Prabowo Subianto telah memanggil sejumlah menteri terkait ke Istana Kepresidenan untuk membahas langkah-langkah strategis yang akan diambil.

Rapat Koordinasi di Istana Kepresidenan

Pada Senin (7/4/2025), Presiden Prabowo memimpin rapat koordinasi yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, serta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Pertemuan ini membahas dampak kebijakan tarif impor AS terhadap perekonomian Indonesia dan mencari solusi terbaik untuk melindungi kepentingan nasional.

Pengiriman Surat Resmi dan Negosiasi

Sebagai bagian dari upaya diplomasi, pemerintah Indonesia akan mengirimkan surat resmi kepada pemerintah AS untuk menyampaikan posisi Indonesia terkait tarif impor tersebut. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo telah menugaskan dirinya bersama Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk melakukan negosiasi dengan pihak AS. Negosiasi ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan tenggat waktu yang diberikan oleh AS.

Pernyataan Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia akan berunding dengan AS untuk mencapai hubungan yang baik, adil, dan setara. Beliau juga memahami bahwa kebijakan tarif impor AS bertujuan untuk kepentingan rakyat Amerika. Namun, Indonesia juga akan memperjuangkan kepentingannya sendiri. Prabowo meminta agar tidak ada rasa kecewa atau khawatir atas kebijakan baru AS, dan mengajak seluruh pihak untuk percaya pada kekuatan sendiri.

Pengumuman Kebijakan Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan bahwa Presiden Prabowo akan menyampaikan secara langsung kebijakan dan sikap Indonesia dalam menghadapi tarif timbal balik AS. Pengumuman ini akan disampaikan pada pertemuan dengan investor dan ekonom di Plaza PT Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) Mandiri Tower, Sudirman, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/4/2025) pukul 13.00 WIB.

Forum Dialog dengan Pelaku Ekonomi

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menjelaskan bahwa acara tersebut akan menjadi forum dialog strategis antara pemerintah dan para pelaku ekonomi untuk memperkuat sinergi menuju pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Indonesia memiliki peluang untuk memperkuat daya tahan ekonomi dan daya saing nasional melalui kolaborasi erat antara pemerintah dan para pelaku ekonomi. Forum dialog ini juga membuka kesempatan untuk merespons kondisi ekonomi global serta membahas tantangan dan peluang ekonomi Indonesia ke depan.

Dampak Tarif Impor AS

Kebijakan tarif impor AS yang baru diumumkan mengenakan tarif minimal 10 persen terhadap barang impor dari sekitar 180 negara. Indonesia terkena tarif impor sebesar 32 persen, yang lebih tinggi dari tarif yang dikenakan AS untuk Brunei Darussalam, Singapura, dan Malaysia, tetapi lebih rendah dibandingkan Kamboja, Laos, dan Vietnam.

Berikut rincian tarif impor AS untuk beberapa negara ASEAN:

  • Malaysia dan Brunei Darussalam: 24 persen
  • Filipina: 17 persen
  • Singapura: 10 persen
  • Kamboja: 49 persen
  • Laos: 48 persen
  • Vietnam: 46 persen
  • Myanmar: 44 persen
  • Thailand: 36 persen

AS memberikan tenggat waktu hingga Rabu (9/4/2025) bagi Indonesia untuk merespons tarif resiprokal terbaru ini. Tarif imbal balik 32 persen yang diberikan AS kepada Indonesia didasarkan pada anggapan bahwa Indonesia mengenakan tarif impor 64 persen terhadap barang yang masuk dari AS. Namun, ekonom memprediksi bahwa Indonesia hanya akan mengenakan tarif impor sekitar 8-9 persen terhadap barang-barang dari AS.