Aksi Jual Massal Hantam Pasar Modal: Saham BUMN Terpukul di Tengah Koreksi Tajam IHSG
Kepanikan melanda pasar modal Indonesia pada perdagangan Selasa (8/4), memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memberlakukan trading halt setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas 9,19% dan menyentuh level 5.912. Langkah intervensi berupa penghentian perdagangan selama 30 menit, dari pukul 09.00 hingga 09.30 WIB, dilakukan sebagai upaya meredam gejolak pasar yang berpotensi memicu aksi jual yang lebih masif.
Setelah kembali dibuka, IHSG menunjukkan sedikit pemulihan dan sempat menyentuh level 6.009. Akan tetapi, sentimen negatif masih mendominasi dan indeks utama pasar saham Indonesia ini tetap tertekan dengan penurunan sebesar 7,70%. Dampak dari pelemahan IHSG ini dirasakan secara luas, terutama pada saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ45, yang berisikan saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan likuiditas tinggi.
Saham BUMN Terpukul Lebih Dalam
Indeks LQ45 sendiri mencatatkan penurunan yang signifikan, yakni sebesar 9,31%. Saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi blue chip di pasar modal Indonesia juga tidak luput dari tekanan jual. Sektor perbankan, yang memiliki bobot besar dalam indeks, mengalami koreksi yang cukup dalam. Berikut adalah rincian penurunan saham-saham bank BUMN:
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): Turun 10,12%
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI): Turun 9,81%
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI): Turun 6,84%
- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN): Turun 8,47%
Selain sektor perbankan, saham BUMN dari sektor lain juga mengalami penurunan yang signifikan. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), misalnya, anjlok 14,72%. Saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga melemah 7,04%, sementara PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terkoreksi 11,11%.
Daftar Saham LQ45 yang Mengalami Penurunan Signifikan
Tekanan jual tidak hanya dirasakan oleh saham-saham BUMN. Beberapa saham blue chip non-BUMN yang tergabung dalam indeks LQ45 juga mengalami penurunan yang signifikan. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan penurunan sebesar 9,12%, sementara PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) anjlok 10,78%.
Daftar Top Loser dan Top Gainer
Berikut adalah daftar saham-saham yang menjadi top loser pada perdagangan hari itu:
- PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI): Turun 15%
- PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA): Turun 14,98%
- PT Rukun Raharja Tbk (RAJA): Turun 14,97%
- PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS): Turun 14,97%
- PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU): Turun 14,97%
Di sisi lain, terdapat beberapa saham yang berhasil mencatatkan kenaikan harga dan menjadi top gainer:
- PT Sheild On Service Tbk (SOSS): Naik 24,73%
- PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA): Naik 8,26%
- PT Tunas Alfin Tbk (TALF): Naik 7,35%
- PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV): Naik 5,26%
- PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA): Naik 5,07%
Kondisi pasar yang volatil ini menggarisbawahi pentingnya investor untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi dan senantiasa mempertimbangkan faktor risiko yang ada.