Presiden Prabowo Optimistis Hadapi Volatilitas Pasar Modal: Fondasi Ekonomi Indonesia Kuat

Presiden Prabowo Optimistis Hadapi Volatilitas Pasar Modal: Fondasi Ekonomi Indonesia Kuat

Jakarta, Indonesia - Di tengah gejolak pasar modal global yang memicu kekhawatiran di kalangan investor, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan optimisme dan keyakinan terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Dalam sebuah wawancara dengan sejumlah pemimpin redaksi media nasional, Presiden Prabowo menyatakan bahwa dirinya tidak terlalu khawatir dengan fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Saya tidak terlalu takut sama pasar modal, karena Indonesia punya kekuatan itu," tegas Presiden Prabowo, seperti dikutip dari kanal YouTube Harian Kompas. Beliau menekankan pentingnya menghilangkan rasa rendah diri dan mengakui kekayaan potensi yang dimiliki Indonesia.

Belajar dari Strategi Donald Trump

Presiden Prabowo merujuk pada pendekatan yang diambil oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam menghadapi tantangan serupa di pasar saham AS. Menurutnya, Trump fokus pada upaya memperkuat ekonomi domestik, meskipun pasar saham mengalami penurunan. Strategi ini, kata Prabowo, menunjukkan bahwa fundamental ekonomi yang solid adalah kunci untuk menghadapi volatilitas pasar modal.

"Pandangannya Trump, enggak apa-apaan, ya (ada) saatnya akan naik lagi. Karena dia melakukan hal-hal yang memperkuat ekonomi AS," jelas Presiden Prabowo.

Kritik Terhadap Reaksi Pasar

Presiden Prabowo juga menyoroti kecenderungan pasar dan media yang lebih fokus pada penurunan IHSG daripada kenaikannya. Ia mengkritik reaksi berlebihan yang muncul ketika IHSG mengalami koreksi, sementara apresiasi pasar seringkali diabaikan.

"Orang selalu bicara kalau pasar saham jatuh. Kalau pasar saham naik orang diem," ujarnya. "Waktu sempat beberapa hari lalu turun, (disebut-sebut) ekonomi Indonesia kacau, gelap, Prabowo gagal. Begitu beberapa hari (naik) diem enggak ada komentar."

Trading Halt dan Kondisi Pasar Terkini

Sebagai informasi tambahan, pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal yang bersangkutan, IHSG sempat mengalami penurunan signifikan sebesar 9,19 persen atau 598,55 poin, mencapai level 5.912,06. Penurunan ini memicu trading halt, penghentian sementara perdagangan, sesuai dengan mekanisme yang berlaku untuk menjaga stabilitas pasar.

Detail Perdagangan Saat Pembukaan

  • Hanya 9 saham yang menguat
  • 552 saham melemah
  • 65 saham stagnan
  • Nilai transaksi mencapai Rp 1,92 triliun

Setelah trading halt dicabut, perdagangan kembali dibuka 30 menit kemudian, pada pukul 09.30 WIB. Data RTI menunjukkan bahwa pada pukul 09.38 WIB, IHSG berada di posisi 5.987, turun 522,92 poin (8,03 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya.

Posisi Saham

  • 11 saham berada di zona hijau
  • 586 saham berada di zona merah
  • 52 saham stagnan

Presiden Prabowo menekankan bahwa volatilitas pasar modal adalah hal yang wajar, dan yang terpenting adalah menjaga fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat dan berdaya saing. Keyakinan ini menjadi landasan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan ekonomi yang tepat untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif.