IHSG Anjlok Akibat Sentimen Global, Investor Disarankan Cermati Peluang Akumulasi Saham Fundamental

IHSG Terkoreksi Tajam: Analis Sarankan Investor Manfaatkan Momen

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan signifikan pada perdagangan hari ini, dengan penurunan mencapai 9,19 persen pada pembukaan. Kondisi ini memicu trading halt selama 30 menit sesuai aturan Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga siang hari, IHSG masih diperdagangkan di bawah level psikologis 6.000.

Menurut Hendra Wardana, analis pasar modal sekaligus founder Stocknow.id, penurunan tajam IHSG lebih disebabkan oleh sentimen eksternal dan reaksi emosional pasar terhadap isu global, bukan karena fundamental ekonomi dalam negeri yang bermasalah.

Faktor Pemicu Koreksi IHSG

Sentimen negatif dipicu oleh pengumuman kebijakan tarif dagang baru oleh Presiden AS, yang menetapkan tarif hingga 32 persen terhadap sejumlah produk dari negara berkembang, termasuk Indonesia. Meskipun proporsi ekspor Indonesia ke AS relatif kecil (sekitar 9,9 persen dari total ekspor), pasar meresponsnya secara berlebihan. Hal ini disebabkan karena kebijakan tersebut memicu:

  • Kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan dagang global.
  • Kekhawatiran terhadap potensi perlambatan ekonomi dunia.
  • Potensi gangguan pada rantai pasok global.

Selain itu, tidak adanya respons cepat dari pemerintah Indonesia sebelum pembukaan pasar juga memperburuk sentimen negatif. Kondisi ini diperparah oleh faktor teknikal seperti margin call dan forced sell, terutama pada saham-saham unggulan yang selama ini menjadi penopang indeks.

Strategi Investor di Tengah Volatilitas

Hendra Wardana menyarankan agar investor jangka panjang memanfaatkan momen ini untuk mencermati peluang akumulasi pada saham-saham dengan fundamental yang kuat, yang terdampak koreksi secara berlebihan.

Secara teknikal, IHSG memiliki support kuat di area 5.800, yang menjadi batas psikologis dan teknikal penting. Sementara itu, resistance terdekat berada di level 6.000. Hendra meyakini, setelah trading halt, kepanikan pasar akan mereda dan pelaku pasar akan kembali rasional, sehingga potensi technical rebound dapat terjadi.

Katalis Positif yang Diharapkan

Rencana pernyataan resmi dari Presiden RI terkait posisi Indonesia terhadap kebijakan tarif Trump juga berpotensi menjadi katalis positif. Jika pernyataan tersebut disampaikan dengan tegas dan menenangkan pasar, sentimen negatif dapat mereda.

Kesimpulan

Koreksi tajam IHSG hari ini lebih disebabkan oleh sentimen eksternal dan reaksi emosional pasar terhadap kebijakan tarif dagang baru AS. Investor jangka panjang disarankan untuk memanfaatkan momen ini guna mengakumulasi saham-saham fundamental kuat yang terdampak koreksi. Pernyataan pemerintah terkait posisi Indonesia terhadap kebijakan tarif AS diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi pasar.