Presiden Prabowo Subianto Optimistis terhadap Fundamental Ekonomi Indonesia di Tengah Volatilitas Pasar Modal
Presiden Prabowo Subianto Optimistis terhadap Fundamental Ekonomi Indonesia di Tengah Volatilitas Pasar Modal
Presiden terpilih Prabowo Subianto menunjukkan sikap tenang dan optimis terhadap kondisi ekonomi Indonesia, khususnya terkait fluktuasi yang terjadi di pasar modal. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan sejumlah jurnalis senior, Prabowo mengungkapkan keyakinannya bahwa kekuatan ekonomi Indonesia jauh melampaui sekadar pergerakan indeks saham.
"Saya tidak terlalu khawatir dengan pasar modal," tegas Prabowo, menyoroti potensi rasa rendah diri yang seringkali menghantui bangsa Indonesia akibat persepsi yang keliru. Ia menambahkan, "Indonesia memiliki kekuatan yang besar, dan kita harus menyadarinya. Kita jangan punya rasa rendah diri. Kita kayaknya diprogram bangsa kita, elite kita juga bahwa kita ini lemah, kita kalah, kita ini dijajah."
Prabowo menjelaskan bahwa pasar modal, dengan segala dinamikanya, merupakan arena yang didominasi oleh mekanisme pasar. Naik turunnya harga saham adalah fenomena alamiah yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ia mengkritik kecenderungan untuk panik berlebihan ketika pasar saham mengalami penurunan, dan mengabaikan apresiasi ketika pasar kembali menguat.
"Orang selalu bicara kalau pasar saham jatuh, kalau pasar saham naik orang diem. Iya kan? Waktu sempat beberapa hari yang lalu kan turun 'uwuwuwuwu' ya kan, ekonomi Indonesia kacau, gelap, Prabowo gagal blablabla. Begitu beberapa hari naik lagi diam nggak ada yang komentar," ujarnya.
Investasi Langsung vs. Pasar Modal
Prabowo membedakan antara investasi langsung (direct investment) dengan investasi di pasar modal. Menurutnya, investasi langsung memiliki dampak yang lebih nyata dan berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia. Investasi langsung melibatkan perencanaan jangka panjang dan komitmen yang kuat terhadap pengembangan industri dalam negeri.
"Pasar modal itu adalah pasar, pasar saham. Pasar saham itu dipengaruhi oleh mekanisme pasar, kadang-kadang naik, kadang-kadang turun. Ada siklus dan itu berjalan. Orang yang masuk pasar saham dia itu cari untung secepat-cepatnya," jelas Prabowo.
"Ini kalau kita bedakan dengan direct investment bedanya adalah ini (saham) cari untung cepat kalau ini (direct invesment) dia punya rencana. 'Saya bikin pabrik, bahan bakunya ini ' Bahan baku bauksit lah, nikel lah, bahan baku batu bara lah. Ini bahan baku, ini pabrik, ini distribusi, marketing, ini untung saya 5 tahun, 10 tahun, 30 tahun. Jadi kita bedakan," papar Prabowo.
Berikut perbedaan antara investasi langsung dan investasi di pasar modal:
- Investasi Langsung (Direct Investment):
- Jangka panjang
- Perencanaan matang
- Kontribusi nyata pada industri
- Menciptakan lapangan kerja
- Keuntungan stabil dan berkelanjutan
- Investasi Pasar Modal:
- Jangka pendek
- Spekulatif
- Dipengaruhi sentimen pasar
- Keuntungan cepat, risiko tinggi
Fundamental Ekonomi yang Kuat
Prabowo meyakinkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang solid. Ia menunjuk pada beberapa indikator kunci, seperti:
- Rasio utang yang terkendali
- Tingkat inflasi yang rendah
- Defisit anggaran yang terjaga
Indikator-indikator ini, menurut Prabowo, akan menarik minat investor asing untuk berinvestasi langsung di Indonesia. Ia optimis bahwa dengan fundamental ekonomi yang kuat, Indonesia akan mampu menghadapi tantangan global dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Prabowo Subianto menekankan pentingnya membangun kepercayaan diri bangsa dan tidak mudah terpengaruh oleh fluktuasi jangka pendek di pasar modal. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk fokus pada penguatan fundamental ekonomi dan menarik investasi langsung yang akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.