Kebijakan Tarif AS Ancam Ekspor Indonesia, Prabowo Serukan Diversifikasi Pasar

Kebijakan Tarif AS Ancam Ekspor Indonesia, Prabowo Serukan Diversifikasi Pasar

Jakarta, Indonesia - Presiden terpilih Prabowo Subianto menyatakan kekhawatiran mendalam terkait dampak kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap ekspor Indonesia. Dalam wawancara eksklusif dengan sejumlah jurnalis senior, Prabowo mengungkapkan bahwa sektor-sektor padat karya seperti tekstil, sepatu, garmen, dan furnitur berpotensi terkena dampak paling signifikan.

"Masalah tarif AS ini perlu kita cermati dengan seksama. Dampaknya bisa sangat terasa, terutama bagi industri tekstil, alas kaki, pakaian, dan mebel. Ini sektor-sektor yang menyerap banyak tenaga kerja," ujar Prabowo, Selasa (8/4/2025).

Strategi Diversifikasi Pasar

Menanggapi tantangan ini, Prabowo menekankan pentingnya strategi diversifikasi pasar. Ia menyerukan agar Indonesia lebih berani mencari dan mengembangkan pasar-pasar baru di luar AS.

"Kita harus berani mencari pasar baru," tegasnya. Prabowo menyadari bahwa selama ini Indonesia terlalu bergantung pada sistem ekonomi global yang didominasi oleh AS, mengikuti prinsip-prinsip ekonomi bebas yang diajarkan oleh negara tersebut.

Perlunya Kemandirian Ekonomi

Prabowo menekankan perlunya perubahan paradigma, mendorong kemandirian dan kedewasaan ekonomi Indonesia. Ia ingin agar Indonesia tidak lagi bergantung secara berlebihan pada satu negara.

"Sekarang saatnya kita bangkit, kita dewasa. Tidak hanya kita, negara-negara Eropa, Asia, bahkan Australia juga merasakan hal yang sama. Situasi global telah berubah, dan ini sudah saya ingatkan sejak lama," ungkapnya.

Prabowo menekankan pentingnya prinsip 'berdiri di atas kaki sendiri' dalam situasi global yang dinamis ini. Ia meyakini bahwa kekuatan utama untuk membangkitkan negara adalah diri sendiri.

"Saya sudah ingatkan, Indonesia harus berdiri di atas kaki kita sendiri. Tidak ada yang akan membantu kita kecuali diri kita sendiri. Ini realita," tegasnya. Ia mencontohkan bahwa India dan Vietnam juga harus mengandalkan kekuatan internal mereka untuk kemajuan.

Langkah Koordinasi dengan ASEAN dan Negosiasi dengan AS

Untuk mengatasi dampak kebijakan tarif AS, Prabowo telah menginstruksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, untuk berkoordinasi dengan negara-negara ASEAN. Selanjutnya, Airlangga akan ditugaskan untuk melakukan kunjungan ke Washington guna melakukan negosiasi dengan pihak-pihak terkait.

"Saya akan mengirim Pak Airlangga ke Washington. Kita sudah memiliki jaringan dengan tokoh-tokoh penting di sana. Kita akan berdiskusi dan bernegosiasi," pungkas Prabowo, menunjukkan keseriusannya dalam mencari solusi terbaik bagi kepentingan ekonomi Indonesia.

Ringkasan Poin Penting:

  • Kebijakan tarif AS berpotensi merugikan ekspor Indonesia, terutama sektor padat karya.
  • Prabowo menyerukan diversifikasi pasar untuk mengurangi ketergantungan pada AS.
  • Kemandirian ekonomi dan prinsip 'berdiri di atas kaki sendiri' menjadi kunci.
  • Koordinasi dengan ASEAN dan negosiasi dengan AS akan diupayakan.