Indonesia Tempuh Diplomasi 'Kekeluargaan' Hadapi Tarif Impor AS: Delegasi Menteri Siap Berunding
Indonesia Andalkan Diplomasi 'Kekeluargaan' dalam Merespons Kebijakan Tarif Impor AS
Alih-alih konfrontasi dengan kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh negara-negara besar seperti China dan Uni Eropa, Indonesia memilih pendekatan diplomasi yang lebih 'kekeluargaan' dalam menanggapi kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS). Pemerintah Indonesia berencana mengirimkan delegasi yang terdiri dari tiga menteri untuk berdialog langsung dengan otoritas AS, dengan harapan dapat memperoleh relaksasi tarif impor sebesar 32%.
Delegasi tersebut akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mencari solusi yang konstruktif dan saling menguntungkan melalui jalur negosiasi.
Strategi Negosiasi dan Proposal Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa langkah awal yang akan diambil adalah mengajukan permohonan kepada pemerintah AS agar Indonesia diberikan kesempatan untuk berdialog dan menyampaikan dampak dari kebijakan tarif tersebut secara langsung. Pemerintah Indonesia juga telah melakukan kajian internal untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang dapat ditawarkan kepada pemerintah AS sebagai poin negosiasi.
US Trade Representative (USTR) dilaporkan telah menerima usulan dialog tersebut dan menantikan proposal konkret dari Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, pada Senin (7/4/2025). "Dalam waktu dekat USTR menunggu proposal konkret dari Indonesia dan tentu hari ini kami selalu berkomunikasi dengan Bapak Presiden (Prabowo)," ujar Airlangga.
Beberapa poin utama yang akan dimasukkan dalam proposal respon terhadap tarif imbal balik AS antara lain:
- Relaksasi Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN): Pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan insentif pajak untuk mendorong investasi dan aktivitas ekonomi.
- Peningkatan Impor Produk AS: Indonesia berencana untuk meningkatkan volume impor produk-produk AS ke dalam negeri. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi defisit neraca perdagangan antara kedua negara, yang saat ini mencapai USD 18 miliar. Dengan meningkatkan pembelian produk AS, pemerintah berharap dapat memperkecil angka defisit tersebut.
Diversifikasi Pasar dan Pembenahan Birokrasi
Pemerintah menyadari bahwa kebijakan tarif resiprokal ini berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah juga berupaya untuk membuka dan memperluas jalur distribusi perdagangan ke wilayah lain. Presiden Prabowo Subianto mencontohkan Afrika sebagai pasar potensial bagi Indonesia, mengingat jumlah penduduknya yang besar.
Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk memperbaiki alur kebijakan, khususnya dalam bidang bilateral dan perdagangan. Presiden Prabowo menekankan pentingnya memangkas perizinan-perizinan yang menghambat investasi dan perdagangan. "Perizinan-perizinan kita sudah banyak yang kita pangkas, masih kurang , karena itu kita juga kena (resiprokal). Akibatnya Amerika mengeluh,'kamu lakukan ini kepada barang saya', jadi kita koreksi diri. Tapi saya mengatakan seperti apa yang saudara katakan, birokrasi kita perbaiki," kata Prabowo saat menjawab pertanyaan para jurnalis di Hambalang, Bogor, pada Minggu (6/4) lalu.
Dampak Awal di Pasar Saham dan Editorial Review
Pengaruh kebijakan impor AS sudah terasa di hari pertama pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia usai libur panjang. Mengutip detikFinance, IHSG sempat mengalami trading halt selama 30 menit, mulai pukul 09.00 WIB hingga 09.30 WIB, akibat anjloknya harga saham hingga 9,19% saat dibuka di level 5.912.
Seberapa jauh ekonomi Indonesia akan terpengaruh oleh kebijakan tarif impor AS? Apakah upaya diplomasi pemerintah akan berhasil meredakan dampak tarif impor Amerika kepada Indonesia? Simak diskusinya dalam Editorial Review bersama Ekonom INDEF, Ahmad Tauhid.
Kabar Lain: Pengrusakan Rumah karena Gagal Uang Panai, dan Mengatasi Post-Holiday Blues
Selain isu ekonomi, detikSore juga mengulas kabar tentang pengrusakan sebuah rumah di Jeneponto akibat gagalnya pemberian uang panai kepada calon pengantin perempuan. Aksi pengrusakan ini dilakukan oleh massa yang marah akibat calon pengantin pria batal membawa uang panai Rp 100 juta untuk gadis yang hendak dipinangnya. Rumah orang tua calon pengantin pria berinisial MK tersebut berada di Dusun Embo, di Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea. Terkait hal ini, keluarga MK lantas membuat laporan ke Polres Jeneponto pada Minggu (6/4).
Usai libur panjang lebaran, banyak orang yang mungkin merasa sedih dan tidak bersemangat untuk kembali beraktivitas. Kondisi ini dikenal dengan sebutan "Post-Holiday Blues", yang jika dibiarkan dapat mengganggu produktivitas saat bekerja. detikSore menghadirkan Psikolog klinis, Veronica Adesla, untuk membahas cara meredam kondisi ini.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"