Uji Nyali di Bandara: Tren 'Mepet' Keberangkatan yang Viral, Efisien atau Berbahaya?
Uji Nyali di Bandara: Tren 'Mepet' Keberangkatan yang Viral, Efisien atau Berbahaya?
Dunia traveling dikejutkan dengan munculnya tren kontroversial di TikTok yang dikenal dengan 'teori bandara'. Konsepnya cukup berani: tiba di bandara hanya 15 menit sebelum jadwal penerbangan. Pertanyaannya, apakah ini strategi cerdas untuk menghemat waktu atau justru tindakan berisiko tinggi yang dapat berujung pada ketinggalan pesawat?
Inti dari 'teori bandara' adalah memanfaatkan check-in online dan hanya membawa tas kabin. Setibanya di bandara, para pengikut tren ini akan bergegas melewati pemeriksaan keamanan dan langsung menuju gate keberangkatan. Tujuannya jelas, menghindari waktu tunggu yang lama di bandara dan memastikan tidak terlambat masuk ke pesawat.
Meski terdengar efisien, 'teori bandara' memiliki potensi bahaya yang signifikan. Beberapa content creator telah mencoba tren ini dan berbagi pengalaman mereka, mengungkap baik keuntungan maupun risiko yang terlibat. Tak ketinggalan, pandangan dari staf bandara pun turut memberikan perspektif yang lebih luas.
Kisah Para Penguji 'Teori Bandara'
Betsy Grunch, seorang ahli bedah saraf dengan jutaan pengikut di TikTok, mencoba 'teori bandara' di Hartsfield-Jackson Atlanta International Airport, salah satu bandara tersibuk di dunia. Menghadapi lalu lintas padat dan masalah bagasi, ia tiba di bandara hanya 26 menit sebelum keberangkatan.
Dengan sigap, ia merekam pengalamannya. Setelah menemukan tempat parkir, ia bergegas menuju pemeriksaan keamanan. Beruntung, gate-nya berada dekat dengan pintu keluar pemeriksaan, sehingga ia berhasil sampai di sana dalam waktu sekitar 18 menit. Ia juga mengklaim tidak ada antrian saat itu.
James Shaw, seorang content creator lain, bersama istri dan putrinya, menguji 'teori bandara' di Tampa International Airport. Mereka memilih pendekatan yang lebih hati-hati dengan tiba 90 menit lebih awal dan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mencapai gate. Hasilnya, mereka sampai di gate dalam waktu kurang dari 13 menit.
Keluarga Shaws memiliki keuntungan dengan fasilitas TSA PreCheck, yang mempercepat proses pemeriksaan keamanan bagi pelancong yang memenuhi syarat. Tanpa fasilitas ini, waktu tunggu mereka di keamanan pasti akan lebih lama. Mereka juga beruntung karena bisa naik trem di dalam bandara tepat sebelum pintu ditutup.
Kapan 'Teori Bandara' Bisa Diterapkan?
Berdasarkan pengalaman mereka, Shaw dan Grunch sepakat bahwa 'teori bandara' mungkin cocok untuk penerbangan domestik di bandara yang familiar, dengan fasilitas PreCheck dan tanpa bagasi terdaftar. Dalam kondisi ini, tiba sekitar satu jam sebelum keberangkatan mungkin cukup.
Namun, mereka menekankan bahwa 'teori bandara' tidak cocok untuk semua orang. Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan perjalanan udara atau merasa cemas dengan kemungkinan keterlambatan, tiba lebih awal tetap merupakan pilihan yang lebih bijaksana.
Shaw menambahkan bahwa bahkan setelah sampai di gate, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan. Contohnya, ia membutuhkan waktu lebih dari 25 menit untuk mendapatkan kopi di Starbucks setelah melewati pemeriksaan keamanan. Jadi, jika Anda ingin menikmati kopi sebelum penerbangan, 'teori bandara' mungkin bukan pilihan yang tepat.
Grunch juga mengakui bahwa suaminya, yang tipikal 'ayah bandara', selalu ingin tiba dua hingga tiga jam lebih awal. Ia berkelakar bahwa mencoba 'teori bandara' dengan suaminya bisa berujung pada perceraian.
Baik Grunch maupun Shaw sepakat bahwa mereka tidak akan pernah mencoba tren ini untuk perjalanan internasional, mengingat proses keamanan yang lebih ketat dan risiko finansial yang lebih tinggi jika terjadi masalah.
Kesimpulan: Risiko dan Pertimbangan
'Teori bandara' menawarkan daya tarik untuk menghemat waktu dan menghindari keramaian bandara. Namun, penting untuk mempertimbangkan risiko dan faktor-faktor individu sebelum mencoba tren ini. Memahami bandara, memiliki fasilitas check-in yang efisien, dan bepergian tanpa bagasi terdaftar adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan. Namun, bagi mereka yang tidak yakin atau memiliki penerbangan internasional, tiba lebih awal tetap merupakan pilihan yang lebih aman dan bijaksana.