Keterlambatan Mobil Dinas Menteri Kabinet Prabowo: Sentilan dan Solusi Pengadaan Kendaraan Nasional

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keprihatinannya atas belum diterimanya mobil dinas oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, meski telah enam bulan menjalankan tugas. Hal ini diungkapkan dalam Sarasehan Ekonomi yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

"Mereka masuk pemerintah juga saya sedih lho, menteri keuangan, banyak yang belum dapat mobil dinas. Mereka kerja enam bulan ini, kerja bakti. Tapi ya makasih sudah mulai cair, apa blokirnya sudah dibuka," ujar Prabowo.

Keterlambatan ini menjadi sorotan, mengingat pentingnya fasilitas kendaraan dinas dalam menunjang mobilitas dan efektivitas kerja para menteri. Prabowo menekankan bahwa para menteri tetap bekerja optimal meski tanpa fasilitas tersebut, sebuah dedikasi yang patut diapresiasi.

Prioritaskan Produk Dalam Negeri

Sebelumnya, Prabowo telah menginstruksikan agar jajaran menteri dan pejabat eselon I menggunakan mobil dinas buatan dalam negeri, yaitu Pindad Maung Garuda. Langkah ini merupakan wujud dukungan terhadap industri otomotif nasional dan upaya meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Pindad sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk memproduksi Maung Garuda sebagai kendaraan dinas menteri. Direktur Teknik dan Pengembangan Pindad, Prima Kharisma, menjelaskan bahwa produksi sedang disiapkan dan diharapkan dapat dimulai dalam waktu dekat.

"Jadi untuk produksi yang Maung sendiri ya, untuk jajaran kementerian dan penjabat eselon I-II ya di kementerian, saat ini sedang disiapkan, dan harapannya nanti di bulan depan itu sudah siap, sehingga nanti masuk ke masa produksi," terang Prima.

Spesifikasi Maung Garuda Versi Menteri

Maung Garuda yang akan digunakan sebagai kendaraan dinas menteri memiliki spesifikasi yang berbeda dengan versi yang digunakan oleh Presiden dan Wakil Presiden. Versi menteri dirancang lebih ringan dan tanpa lapisan pelindung (armor), menyesuaikan dengan kebutuhan mobilitas sehari-hari.

Secara umum, Maung Garuda dibekali mesin 2.200 cc yang mampu menghasilkan daya maksimum 202 PS (199 HP) dan torsi 441 Nm. Kendaraan ini mampu mencapai kecepatan aman 100 km/jam dengan jarak tempuh hingga 500 km, serta menggunakan transmisi otomatis 8 percepatan.

Implikasi dan Harapan

Keterlambatan pengadaan mobil dinas ini mengindikasikan adanya kendala birokrasi atau anggaran yang perlu segera diatasi. Di sisi lain, komitmen untuk menggunakan produk dalam negeri merupakan langkah positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemandirian industri nasional.

Diharapkan, pengadaan mobil dinas Maung Garuda dapat segera terealisasi, sehingga para menteri dapat menjalankan tugas dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi pemerintah lainnya untuk memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri.

Rangkuman Poin Penting:

  • Keterlambatan pengadaan mobil dinas menteri menjadi perhatian Presiden Prabowo.
  • Menteri tetap bekerja optimal meski belum menerima fasilitas kendaraan.
  • Prabowo instruksikan penggunaan mobil dinas buatan dalam negeri (Pindad Maung Garuda).
  • Pindad siap memproduksi Maung Garuda untuk kendaraan dinas menteri.
  • Maung Garuda versi menteri memiliki spesifikasi yang disesuaikan.
  • Pengadaan diharapkan segera terealisasi untuk mendukung efektivitas kerja menteri.
  • Komitmen penggunaan produk dalam negeri sebagai upaya memajukan industri nasional.