Meriam Bellina Ungkap Perjuangan Hadapi Serangan Jantung: Antara Kelegaan dan Kecemasan Pasca Pemasangan Ring
Aktris senior Meriam Bellina membuka diri tentang pengalaman traumatisnya menghadapi serangan jantung dalam sebuah wawancara di program FYP Trans7. Pengakuan ini mengungkap sisi rentan dari seorang figur publik yang selama ini dikenal kuat dan mandiri.
Pada bulan November 2024, Meriam Bellina mengalami gejala yang awalnya disalahartikan sebagai GERD. Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut, terungkap bahwa ia mengalami serangan jantung dan memerlukan tindakan medis segera. Pengalaman ini menjadi pukulan berat bagi aktris yang dikenal aktif dan energik.
Keterlambatan Penanganan di IGD
Meriam Bellina menceritakan bagaimana ia dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) setelah merasakan gejala serangan jantung. Namun, penanganan yang ia terima dinilai terlambat. Ia mengeluhkan bahwa diagnosis yang tepat baru ditegakkan beberapa jam setelah kedatangannya di IGD. "Di IGD aja gak tahu, disangka lambung. Dikasih obat lambung doang," ujarnya. Keterlambatan ini membuatnya khawatir karena melewati golden period, yaitu periode kritis dalam penanganan serangan jantung di mana tindakan medis harus segera dilakukan untuk meminimalkan kerusakan pada otot jantung.
Inisiatif Mencari Penanganan Lebih Serius
Merasa penanganan yang diberikan kurang memadai, Meriam Bellina mengambil inisiatif untuk mencari rujukan dan akhirnya pindah ke rumah sakit jantung. Keputusan ini diambil demi mendapatkan penanganan yang lebih komprehensif dan sesuai dengan kondisinya. Tindakan ini menunjukkan betapa besar keinginan Meriam Bellina untuk segera pulih dan kembali beraktivitas.
Pemasangan Ring Jantung dan Perasaan Campur Aduk
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, dokter memutuskan untuk melakukan pemasangan ring jantung. Momen ini menjadi sangat emosional bagi Meriam Bellina. Ia mengaku merasa takut dan cemas menghadapi prosedur medis tersebut. Putra bungsunya, Nigel Philo, yang mendampinginya saat itu, menyaksikan betapa syoknya sang ibu karena harus beradaptasi dengan kondisi yang membatasi aktivitasnya.
"Iya, kan aku gila olahraga," kata Meriam Bellina sambil menahan air mata. Ia mengungkapkan betapa sulitnya menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa lagi melakukan aktivitas fisik seintens dulu. Kebiasaan bersih-bersih rumah yang menjadi bagian dari rutinitasnya juga terpaksa dikurangi. Perubahan ini membuatnya merasa sedih dan lemah.
Kelegaan dan Kecemasan yang Masih Menghantui
Setelah menjalani pemasangan ring jantung pada awal April 2025, Meriam Bellina merasakan kelegaan karena dadanya terasa lebih nyaman. Namun, kecemasan masih menghantuinya, terutama menjelang ulang tahunnya yang ke-60. Ia menyadari bahwa ia harus lebih menjaga kesehatan dan mengubah gaya hidupnya agar terhindar dari masalah jantung di kemudian hari.
Kisah Meriam Bellina ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung dan bertindak cepat jika merasakan gejala yang mencurigakan. Pengalamannya juga menunjukkan bahwa dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat sangat berarti dalam proses pemulihan.
Daftar Kata Kunci:
- Serangan Jantung
- Meriam Bellina
- Pemasangan Ring Jantung
- IGD
- Keterlambatan Penanganan
- Golden Period
- Kecemasan
- Kesehatan Jantung
- Nigel Philo