Adaptasi Mahasiswi Jepang di ITB: Terkejut Tugas Kelompok, Kagum Budaya Indonesia

Pertukaran Pelajar Jepang Kagum dengan Budaya dan Sistem Pendidikan di ITB

Ayana Morita, seorang mahasiswi dari Sophia University, Jepang, merasakan pengalaman yang tak terlupakan selama mengikuti program pertukaran pelajar di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB). Ketertarikannya pada Indonesia sejak lama mendorongnya untuk memilih ITB sebagai tujuan studinya di luar negeri.

"Saya ingin mendalami Indonesia, dan ITB menawarkan program yang berbeda dari yang saya pelajari di Jepang, sehingga sangat menarik," ungkap Ayana, menggambarkan motivasinya memilih ITB.

Tantangan dan Adaptasi: Tugas Kelompok dan Keramahan Warga

Salah satu perbedaan mencolok yang dirasakan Ayana adalah sistem penugasan. Jika di Jepang tugas dikerjakan secara individual, di ITB ia harus berkolaborasi dalam kelompok. Awalnya, hal ini menjadi tantangan tersendiri.

"Tugas kelompok memang sulit, terutama koordinasi melalui aplikasi pesan," ujarnya. Namun, ia bersyukur tidak mengalami kendala bahasa yang berarti di SBM ITB.

Selain tugas kelompok, Ayana juga terkesan dengan keramahan masyarakat Indonesia. Meskipun ada perbedaan budaya dan bahasa, ia merasa diterima dengan baik.

"Keramahan orang Indonesia luar biasa. Awalnya sedikit terkejut, tetapi kemudian saya menyadari bahwa ini adalah bagian dari kehidupan sehari-hari di sini," katanya.

Mendalami Budaya Indonesia: Tari Saman dan Kuliner Gorengan

Ayana tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga aktif terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler. Ia bergabung dengan Unit Kebudayaan Aceh (UKA) dan Unit Kebudayaan Jepang (UKJ), di mana ia berkesempatan mempelajari tarian Saman dan mencoba yukata.

"Belajar tari Saman adalah pengalaman paling seru selama berkuliah di ITB," ujarnya antusias.

Selain itu, Ayana juga merasakan perbedaan dalam kuliner Indonesia. Ia terkejut dengan banyaknya makanan yang digoreng, berbeda dengan kebiasaan di Jepang yang lebih sering merebus atau mengukus.

"Saya suka tempe goreng, pisang goreng manis, dan terkejut dengan banyaknya makanan yang digoreng di sini," ungkapnya.

Pengalaman Berharga dan Pesan Inspiratif

Pengalaman pertukaran pelajar di ITB memberikan banyak pelajaran berharga bagi Ayana. Ia belajar tentang budaya Indonesia, sistem pendidikan yang berbeda, dan pentingnya beradaptasi dalam lingkungan baru.

"Pesan dari pengalaman ini adalah bahwa perbedaan budaya adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang," pungkasnya.

Rangkuman Pengalaman Ayana di ITB:

  • Tugas Kelompok: Awalnya menjadi tantangan, namun melatih kemampuan koordinasi dan kolaborasi.
  • Keramahan Warga: Membuat Ayana merasa diterima dan dihargai.
  • Budaya Indonesia: Memperkaya wawasan dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
  • Kuliner Indonesia: Mengenalkan Ayana pada cita rasa baru, terutama gorengan.

Pengalaman Ayana Morita di ITB menjadi bukti bahwa program pertukaran pelajar tidak hanya memberikan manfaat akademis, tetapi juga membuka wawasan budaya dan mempererat hubungan antar bangsa. Adaptasi dan keterbukaan terhadap perbedaan menjadi kunci untuk meraih pengalaman yang berharga dan inspiratif.