Harmoni Kehidupan: Makam Tua di Gang Pisangan Timur Tak Goyahkan Kedamaian Warga
Makam di Pinggir Jalan, Simbol Kehidupan Berdampingan di Pisangan Timur
Pemandangan tak lazim namun sarat makna kehidupan terpampang di sebuah gang di kawasan Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur. Di tengah hiruk pikuk aktivitas warga, beberapa makam tua berdiri di pinggir jalan, berbaur dengan rumah-rumah penduduk. Keberadaan makam ini, yang telah menjadi bagian dari lanskap gang tersebut sejak tahun 1950-an, ternyata tak sedikit pun mengusik ketenangan dan kenyamanan warga sekitar.
Ais, seorang warga RT 03 yang telah tinggal di Pisangan Timur selama puluhan tahun, mengungkapkan bahwa keberadaan makam tersebut sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. "Biasa saja sebenarnya. Kalau yang orang sini asli, nyaman saja, enggak masalah karena sudah puluhan tahun lalu ini berdampingan sama kita," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Fenomena ini mencerminkan kearifan lokal dan toleransi yang tinggi dari masyarakat Pisangan Timur. Mereka memandang makam bukan sebagai sesuatu yang menakutkan atau mengganggu, melainkan sebagai pengingat akan siklus kehidupan dan kematian. Keberadaan makam di tengah permukiman padat penduduk ini justru menjadi simbol harmoni antara kehidupan dan kematian, antara dunia nyata dan dunia spiritual.
Jejak Sejarah dan Perawatan Makam
Keberadaan makam di gang Pisangan Timur sempat menjadi perbincangan hangat setelah pelawak Abdel Achrian mengunggah video tentang makam yang berada di dekat rumah orang tuanya. Ais membenarkan bahwa salah satu makam memang berada di depan rumah orang tua Abdel, meskipun kini kondisinya sudah tidak terlalu terlihat karena ambles.
Meskipun demikian, beberapa makam masih terawat dengan baik, menandakan bahwa keluarga atau kerabat masih sering mengunjungi dan membersihkan makam tersebut. "Masih dirawat makamnya kalau masih ada keluarganya. Masih (ada ziarah) seperti kemarin mau puasa ada beberapa makam dikunjungi keluarganya, biasanya dari cicitnya," jelas Ais.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa dari empat makam yang ada, hanya satu yang masih terlihat jelas. Makam lainnya ambles dan tertutup kerikil serta rumput liar. Ada juga empat makam yang berada di dekat kandang burung. Dua makam berada dalam satu pagar berwarna hijau dan digembok, sedangkan dua lainnya terpisah dan ditumbuhi rumput liar serta tanaman singkong.
Simbol Toleransi dan Kearifan Lokal
Keberadaan makam di pinggir jalan gang Pisangan Timur adalah sebuah anomali yang justru menyimpan pesan mendalam tentang toleransi, kearifan lokal, dan harmoni kehidupan. Warga Pisangan Timur telah membuktikan bahwa kehidupan dan kematian dapat berdampingan secara damai, tanpa saling mengganggu. Mereka menjadikan makam sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, sebagai pengingat akan nilai-nilai luhur dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Fenomena ini patut menjadi contoh bagi masyarakat lain untuk senantiasa menjaga toleransi, menghormati perbedaan, dan melestarikan kearifan lokal yang ada di sekitar kita. Kisah di gang Pisangan Timur ini adalah narasi tentang bagaimana masyarakat dapat hidup berdampingan dengan sejarah dan tradisi mereka, menciptakan lingkungan yang kaya akan makna dan nilai-nilai kemanusiaan.
- Makam yang Terawat: Menandakan adanya perhatian dari keluarga dan kerabat yang masih hidup.
- Simbol Harmoni: Menggambarkan hubungan yang selaras antara kehidupan dan kematian di tengah masyarakat.
- Kearifan Lokal: Mencerminkan cara masyarakat setempat menghargai tradisi dan sejarah mereka.