Trump Redam Ketegangan Perdagangan Global: Tarif Impor Diturunkan Sementara, Kecuali untuk China
Trump Umumkan Penurunan Tarif Sementara, Kecuali untuk China yang Dikenakan Kenaikan Signifikan
New York, AS - Presiden Donald Trump mengambil langkah mengejutkan dengan mengumumkan penurunan tarif impor sementara bagi sebagian besar mitra dagang Amerika Serikat. Kebijakan ini, yang berlaku selama 90 hari, bertujuan untuk memberikan ruang bagi negosiasi perdagangan yang lebih konstruktif. Namun, langkah ini dikecualikan untuk China, yang justru mengalami kenaikan tarif impor secara signifikan.
Keputusan ini diumumkan hanya beberapa jam setelah penerapan tarif impor baru yang lebih tinggi atau tarif resiprokal terhadap barang-barang dari hampir 90 negara. Penurunan tarif menjadi 10 persen ini diharapkan dapat meredakan ketegangan perdagangan global dan membuka jalan bagi dialog yang lebih produktif.
Kenaikan Tarif untuk China: Respon atas Kurangnya Rasa Hormat
Melalui unggahan di media sosial, Trump mengumumkan kenaikan tarif impor atas produk-produk China menjadi 125 persen. Ia menyebutkan "kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan China terhadap Pasar Dunia" sebagai alasan utama di balik keputusan tersebut. Langkah ini jelas merupakan eskalasi dalam perang dagang antara kedua negara adidaya ekonomi tersebut.
Sebelumnya, China, sebagai mitra dagang terbesar ketiga bagi AS, telah mengumumkan rencana untuk menaikkan tarif impor barang-barang dari AS menjadi 84 persen sebagai balasan atas pengenaan tarif oleh AS.
Reaksi Pasar dan Penjelasan dari Gedung Putih
Pengumuman awal rencana tarif oleh Trump pada tanggal 2 April, yang menetapkan tarif dasar 10 persen untuk impor dari lebih dari 180 negara, serta penerapan tarif resiprokal untuk subkelompok 90 negara (termasuk Indonesia dengan tarif 32 persen), telah mengguncang pasar keuangan global. Wall Street mengalami penurunan selama empat hari berturut-turut.
Trump menanggapi kepanikan pasar dengan mengatakan, “Saya rasa orang-orang sedikit terlalu reaktif… Mereka mulai panik, kalian tahu, mereka mulai agak panik, sedikit takut.”
Menteri Keuangan AS, Scott Bessett, mengklaim bahwa penurunan tarif ini adalah bagian dari strategi Trump sejak awal. Sementara itu, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyatakan bahwa Trump menulis pengumuman tersebut di Truth Social, dan menyebutnya sebagai "salah satu unggahan paling luar biasa selama masa kepresidenannya." Lutnick juga menambahkan bahwa dunia siap bekerja sama dengan Presiden Trump untuk memperbaiki perdagangan global, namun Tiongkok memilih arah sebaliknya.
Implikasi dan Prospek ke Depan
Keputusan Trump ini menimbulkan berbagai pertanyaan tentang arah kebijakan perdagangan AS di masa depan. Penurunan tarif sementara dapat dilihat sebagai upaya untuk meredakan tekanan ekonomi dan membuka ruang negosiasi dengan mitra dagang. Namun, kenaikan tarif yang signifikan terhadap China menunjukkan bahwa AS tetap bersedia mengambil tindakan tegas untuk melindungi kepentingan ekonominya.
Berikut adalah poin-poin penting dari perkembangan terbaru ini:
- Penurunan Tarif Sementara: Tarif impor diturunkan menjadi 10 persen selama 90 hari untuk sebagian besar mitra dagang AS.
- Kenaikan Tarif China: Tarif impor dari China dinaikkan menjadi 125 persen.
- Alasan Trump: Kurangnya rasa hormat China terhadap Pasar Dunia menjadi alasan kenaikan tarif.
- Reaksi Pasar: Pasar keuangan global sebelumnya mengalami gejolak akibat pengumuman tarif awal.
- Penjelasan Gedung Putih: Penurunan tarif diklaim sebagai bagian dari strategi sejak awal.
Dengan masa berlaku 90 hari, dunia akan mengawasi dengan seksama perkembangan negosiasi perdagangan dan dampaknya terhadap ekonomi global.