Misi Berani: Astronaut NASA Selamatkan Satelit Indonesia dari Orbit Gagal dalam Aksi Spacewalk Dramatis
Misi Penyelamatan Satelit Palapa B2: Kisah Keberanian di Angkasa Hampa
Pada tanggal 7 Februari 1984, sebuah peristiwa luar biasa terjadi di angkasa hampa. Astronaut NASA, Dale Gardner, bersama dengan Joseph Allen, melakukan manuver berani untuk menyelamatkan dua satelit komunikasi, termasuk satelit Indonesia, Palapa B2, yang terjebak dalam orbit yang salah akibat kegagalan roket. Misi penyelamatan ini menjadi salah satu momen paling menegangkan dan ikonik dalam sejarah penjelajahan ruang angkasa.
Kisah ini bermula ketika roket yang bertugas menempatkan satelit Westar 6 dan Palapa B2 pada orbit yang seharusnya mengalami masalah. Akibatnya, kedua satelit tersebut terombang-ambing di orbit yang tidak tepat, membuatnya tidak berfungsi dan berpotensi menjadi sampah antariksa yang berbahaya. NASA tidak tinggal diam. Mereka menyusun rencana ambisius untuk mengirim tim astronaut untuk mengambil kembali satelit-satelit tersebut.
Rencana tersebut melibatkan penggunaan Unit Manuver Berawak (MMU), sebuah perangkat jetpack yang memungkinkan astronaut untuk bergerak bebas di luar angkasa tanpa terikat oleh tali pengaman. Dale Gardner dan Joseph Allen ditugaskan untuk melaksanakan misi berbahaya ini. Sementara itu, Anna Fisher bertugas mengoperasikan Sistem Manipulator Jarak Jauh (RMS) dari dalam pesawat ulang-alik Discovery.
Urutan Penyelamatan Satelit Palapa B2:
- Manuver Discovery: Hauck dan Walker mengendalikan Discovery hingga mendekati Palapa B2, berjarak sekitar 35 kaki.
- Spacewalk Dimulai: Allen dan Gardner keluar dari ruang kedap udara Discovery untuk memulai spacewalk mereka.
- Allen dan MMU: Allen mengenakan MMU dan memasang stinger (alat penangkap) di lengannya.
- Penangkapan Palapa B2: Allen terbang menggunakan MMU menuju Palapa B2 dan memasukkan stinger ke bel Apogee Kick Motor satelit. Ia menggunakan sistem kendali sikap MMU untuk menghentikan putaran satelit.
- RMS Beraksi: Fisher mengarahkan RMS untuk menangkap perlengkapan grapple yang terpasang pada stinger antara Allen dan satelit.
- Pemindahan ke Ruang Muatan: Fisher mengarahkan mereka ke atas ruang muatan, di mana Gardner menunggu untuk melepaskan antena omnidirectional satelit dan memasang struktur jembatan.
- Kendala Teknis: Gardner mengalami kesulitan memasang ABS (Adaptor Berlabuh Satelit) ke satelit karena masalah jarak bebas yang tidak terduga.
- Rencana Cadangan: Allen melepaskan dok dari stinger, membiarkannya terpasang pada satelit dan RMS. Ia menyimpan MMU di ruang muatan.
- Pengamanan Satelit: Dengan Allen memegang satelit pada antenanya, Gardner memasang adaptor ke ujung bawah satelit untuk mengamankannya di dudukannya di ruang muatan.
Misi penyelamatan Palapa B2 berjalan dengan sangat menegangkan dan memakan waktu sekitar 6 jam. Setelah berhasil mengamankan Palapa B2, tim astronaut melanjutkan dengan misi serupa untuk menyelamatkan satelit Westar 6. Misi kedua ini berjalan lebih lancar dan selesai dalam waktu 5 jam 42 menit.
Kedua satelit yang berhasil diselamatkan kemudian dibawa kembali ke Bumi. Misi penyelamatan ini tidak hanya menyelamatkan aset berharga, tetapi juga menunjukkan keberanian, keterampilan, dan kerja sama tim yang luar biasa dari para astronaut NASA. Foto-foto dan rekaman video dari misi ini menjadi bukti visual yang kuat tentang tantangan dan bahaya yang dihadapi dalam penjelajahan ruang angkasa, serta kemampuan manusia untuk mengatasi rintangan yang tampaknya mustahil. Penyelamatan Satelit Palapa B2 ini menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Indonesia dan NASA.