Erupsi Gunung Ile Lewotolok: Kolom Abu Vulkanik Capai 600 Meter, Status Waspada Dipertahankan

Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi pada hari Kamis, 10 April 2025. Erupsi ini terekam oleh seismograf dan menghasilkan kolom abu setinggi 600 meter di atas puncak gunung.

Menurut Syawaludin, Petugas Pos Pengamat Gunung Ile Lewotolok, erupsi terjadi pada pukul 12.03 WITA. "Erupsi terjadi pukul 12.03 Wita disertai gemuruh lemah," ungkapnya. Data seismograf mencatat amplitudo maksimum sebesar 21.5 mm dengan durasi erupsi sekitar 53 detik. Kolom abu yang terbentuk berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang, dan terpantau condong ke arah barat.

Aktivitas Vulkanik Meningkat Sehari Sebelumnya

Sebelum erupsi ini, pada hari Rabu, 9 April 2025, Gunung Ile Lewotolok juga menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Dalam periode 24 jam (pukul 00.00-24.00 WITA), tercatat:

  • 95 kali letusan: Tinggi kolom asap bervariasi antara 100 hingga 300 meter, dengan warna asap putih dan kelabu.
  • Lontaran lava pijar: Lontaran lava pijar terpantau terbatas dalam radius kawah.
  • Gempa: 226 kali gempa embusan, 5 kali gempa vulkanik dalam, dan satu kali gempa tektonik lokal.

Status Gunung Ile Lewotolok

Saat ini, status aktivitas Gunung Ile Lewotolok masih berada pada Level II (Waspada). Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait potensi bahaya erupsi.

Peningkatan aktivitas vulkanik ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan pusat. Pemantauan terus dilakukan secara intensif untuk mengantisipasi kemungkinan erupsi yang lebih besar. Masyarakat yang tinggal di dekat lereng gunung agar selalu waspada dan mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu harus mengungsi.