Operasi Ketupat 2025: Polda Jatim Catat Penurunan Signifikan Angka Kecelakaan
Operasi Ketupat 2025 di Jawa Timur: Keselamatan Lalu Lintas Meningkat
Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mengumumkan penurunan signifikan angka kecelakaan lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025, yang berlangsung dari 23 Maret hingga 8 April 2025. Operasi ini diselenggarakan untuk mengamankan arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri.
Menurut data yang dirilis oleh Polda Jatim, jumlah kasus kecelakaan tercatat sebanyak 514 kejadian. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 32% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana tercatat 748 kasus kecelakaan. Kombes Polisi Komarudin, Dirlantas Polda Jatim, menyatakan bahwa penurunan ini adalah hasil kerja keras dan sinergi antara personel keamanan gabungan dan kesadaran masyarakat.
"Penurunan angka kecelakaan ini adalah bukti nyata dari upaya bersama kita semua untuk menciptakan lalu lintas yang lebih aman dan kondusif selama musim mudik Lebaran," ujar Kombes Pol. Komarudin.
Selain penurunan jumlah kecelakaan, Polda Jatim juga mencatat penurunan drastis pada tingkat fatalitas akibat kecelakaan. Jumlah korban meninggal dunia (MD) menurun signifikan, dari 45 orang pada tahun lalu menjadi hanya 10 orang pada tahun ini. Jumlah korban luka berat juga mengalami penurunan yang sama, dari 45 orang menjadi hanya 4 orang. Luka ringan juga menunjukkan penurunan sebesar 27%.
Berikut rincian perbandingan data kecelakaan selama Operasi Ketupat 2024 dan 2025:
- Jumlah Kecelakaan:
- 2024: 748 kasus
- 2025: 514 kasus (turun 32%)
- Korban Meninggal Dunia:
- 2024: 45 orang
- 2025: 10 orang (turun 78%)
- Korban Luka Berat:
- 2024: 45 orang
- 2025: 4 orang (turun 91%)
- Korban Luka Ringan: Turun 27%
Kombes Pol. Komarudin juga menyoroti peran aktif masyarakat dalam menciptakan situasi yang aman dan tertib selama periode mudik dan balik Lebaran. "Kami mengapresiasi kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas. Ini adalah faktor penting yang berkontribusi pada penurunan angka kecelakaan," tambahnya.
Jawa Timur sendiri tercatat sebagai provinsi dengan pergerakan masyarakat tertinggi kedua selama arus mudik dan balik Lebaran 2025, setelah Jawa Tengah. Peningkatan mobilitas kendaraan pemudik yang masuk ke Jatim terpantau melalui Traffic Accounting, dengan peningkatan sebesar 50% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan jumlah kendaraan di Jawa Timur diperkirakan mencapai 3% dibandingkan tahun 2024, dengan tambahan sekitar 842.221 unit kendaraan.
"Meskipun terjadi peningkatan pergerakan masyarakat, berkat persiapan matang dan koordinasi yang baik, kita berhasil meminimalisir potensi gangguan keamanan dan ketertiban. Operasi Ketupat 2025 di Jawa Timur dapat dikatakan berhasil dalam menciptakan suasana mudik yang aman, nyaman, dan lancar bagi masyarakat," pungkas Kombes Pol. Komarudin.
Polda Jatim berharap, dengan evaluasi yang terus-menerus dan peningkatan kesadaran masyarakat, angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur dapat terus ditekan di masa mendatang.