Pertamina Selidiki Dugaan Pencemaran Pertalite di Kendari: Ratusan Kendaraan Mogok, Sampel Diuji di Lemigas

Pertamina Selidiki Dugaan Pencemaran Pertalite di Kendari: Ratusan Kendaraan Mogok, Sampel Diuji di Lemigas

Sejumlah besar pengendara di Kendari, Sulawesi Tenggara, melaporkan kerusakan kendaraan setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada Selasa, 4 Maret 2025. Kejadian ini berujung pada aksi ratusan pengemudi ojek online (ojol) dan masyarakat yang mendatangi Polresta Kendari malam harinya, menuduh adanya dugaan pencampuran atau oplosan dalam Pertalite yang mereka beli. Insiden ini memaksa PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi untuk segera melakukan investigasi menyeluruh.

Menanggapi laporan tersebut, Integrated Manager Terminal Pertamina Kendari, Supriyono Agung Nugroho, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil sampel bahan bakar dari empat SPBU yang diduga menjadi sumber masalah. SPBU-SPBU tersebut meliputi SPBU Salah Nani, SPBU THR, dan dua SPBU lainnya yang saat ini masih dirahasiakan lokasinya untuk menjaga integritas investigasi. Sampel-sampel tersebut langsung dikirim ke laboratorium Lemigas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta untuk menjalani serangkaian pengujian komprehensif. Hasil pengujian diprediksi akan rampung dalam waktu satu minggu.

"Kami telah melakukan pengujian awal dan hasilnya menunjukkan bahwa BBM masih sesuai standar," ujar Agung dalam konferensi pers di Kantor Depot Pertamina Kendari, Kamis, 6 Maret 2025. Namun, Agung menekankan bahwa Pertamina tetap berkomitmen untuk melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti mogoknya kendaraan-kendaraan tersebut. "Kami tidak dapat langsung menyimpulkan bahwa penyebabnya adalah produk BBM dari Pertamina," tegasnya, menekankan pentingnya menunggu hasil uji laboratorium yang lebih rinci.

Proses pengujian di Lemigas mengikuti standar yang ditetapkan oleh Dirjen Migas, meliputi berbagai parameter penting seperti kadar sulfur, proses destilasi, warna, dan kecerahan visual. Untuk memastikan transparansi dan obyektivitas, proses investigasi ini melibatkan tim gabungan dari Polda Sulawesi Tenggara dan Dinas ESDM setempat. Selain sampel dari SPBU, Pertamina juga telah menguji sampel BBM dari warga yang mengalami kendala, dan hasilnya juga menunjukkan kesesuaian dengan standar mutu Dirjen Migas.

Terkait laporan polisi yang diajukan para pengemudi ojol ke Polresta Kendari, Pertamina menyatakan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian. Pertamina berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan pihak berwajib dalam mengungkap penyebab pasti insiden ini dan memastikan perlindungan bagi konsumen. Pihak Pertamina juga berjanji akan memberikan informasi terbaru kepada publik terkait perkembangan investigasi dan hasil uji laboratorium dari Lemigas.

Langkah-langkah yang diambil Pertamina: * Pengambilan sampel BBM dari empat SPBU di Kendari. * Pengiriman sampel ke laboratorium Lemigas di Jakarta untuk uji laboratorium. * Kerja sama dengan Polda Sultra dan Dinas ESDM dalam investigasi. * Pengujian sampel BBM dari kendaraan konsumen yang mengalami masalah. * Penyerahan proses hukum kepada pihak kepolisian.

Pertamina berharap hasil investigasi ini dapat memberikan kepastian dan kepercayaan publik terhadap kualitas BBM yang dipasarkan. Pihaknya juga berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas jika ditemukan pelanggaran standar mutu atau adanya pihak yang terlibat dalam tindakan kecurangan.