Gempa Bumi M 4,1 Guncang Bogor: Kerusakan Rumah dan Kepanikan Warga

Gempa Bumi Guncang Bogor, Warga Panik dan Rumah Alami Kerusakan

Kota Bogor, Jawa Barat dikejutkan oleh gempa bumi dengan magnitudo 4,1 pada Kamis, 10 April 2025, pukul 22.16 WIB. Guncangan yang terjadi secara tiba-tiba ini memicu kepanikan di kalangan warga, terutama di Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal. Banyak warga yang berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Lola (45), seorang warga Kedung Waringin, menuturkan bahwa guncangan gempa terasa selama beberapa detik dan cukup kuat untuk merusak rumahnya. "Terutama tembok kamar, retak semua, saking gede gempanya, ini juga pindah ke rumah depan karena takut kenapa-kenapa," ujarnya. Kerusakan yang dialami Lola tergolong ringan, yaitu berupa retakan pada tembok. Namun, karena khawatir akan terjadi hal yang lebih buruk, ia dan keluarganya memutuskan untuk mengungsi sementara ke rumah anaknya yang berada di seberang jalan.

Kepanikan dan kerusakan akibat gempa juga dirasakan oleh Rani, warga lainnya. Ia mengungkapkan bahwa rata-rata bangunan rumah di sekitar tempat tinggalnya mengalami retak-retak. Bahkan, getaran gempa yang kuat sampai menyebabkan genteng rumahnya berjatuhan. "Kerasa. Bogor Timur kerasa sampai pecah gini plafon, tembok rumah ku juga pada retak. Kayak ada suara ngegebruk di atas genteng terus jendela geter kenceng banget," ungkap Rani menggambarkan dahsyatnya guncangan gempa.

Dampak Gempa: 10 Rumah Rusak Ringan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Hidayatullah, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi ini. Berdasarkan data sementara yang berhasil dikumpulkan, terdapat 10 rumah yang mengalami kerusakan ringan. Kerusakan tersebut umumnya berupa tembok retak dan genteng rontok. Rumah-rumah yang terdampak gempa tersebar di empat kecamatan, yaitu Bogor Selatan, Tengah, Barat, dan Utara.

"Sampai saat ini (dini hari) baru ada 10 rumah yang tercatat rusak, dengan kategori ringan," kata Hidayatullah. Pihaknya terus melakukan pendataan dan koordinasi dengan instansi terkait untuk menangani dampak gempa bumi ini.

Analisis Gempa: Sesar Aktif Jadi Pemicu

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa pusat gempa berada di darat, sekitar 2 kilometer tenggara Kota Bogor, pada kedalaman 5 kilometer. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, BMKG menyimpulkan bahwa gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif.

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Tangerang, Hartanto, menjelaskan bahwa gempa bumi dangkal memiliki potensi untuk menimbulkan kerusakan yang lebih besar dibandingkan gempa bumi dalam. Hal ini dikarenakan energi gempa yang dilepaskan lebih terkonsentrasi di dekat permukaan bumi.

Imbauan kepada Masyarakat

Getaran gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok dengan skala III MMI. Dalam skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan-akan ada truk yang berlalu. Mengantisipasi kemungkinan terjadinya gempa susulan, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Diharapkan masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.