Krisis Internal IDF: Pilot Pembangkang Terancam Pemecatan Akibat Petisi Damai Gaza

Konflik Internal di Tubuh IDF: Pilot Pengkritik Perang Gaza Hadapi Sanksi

Gelombang penolakan terhadap strategi militer Israel di Gaza semakin membesar. Ribuan pilot cadangan dan pensiunan Angkatan Udara Israel (IAF) menandatangani petisi kontroversial yang menyerukan prioritas pembebasan sandera, bahkan jika itu berarti mengakhiri operasi militer di Gaza. Respon keras pun datang dari militer dan pemerintah Israel, mengancam para pilot pembangkang dengan pemecatan.

Seorang pejabat militer Israel yang tidak ingin disebutkan namanya, seperti dikutip dari AFP dan Al Arabiya, mengungkapkan bahwa langkah tegas ini diambil atas perintah langsung Kepala Staf Umum dan Komandan IAF. Pemicunya adalah petisi yang ditandatangani oleh sekitar seribu pilot, yang secara terbuka menentang kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait operasi di Gaza.

"Dengan dukungan penuh dari Kepala Staf Jenderal Umum, komandan IAF telah memutuskan bahwa setiap prajurit cadangan aktif yang menandatangani surat tersebut tidak akan dapat terus bertugas di IDF," ujar pejabat tersebut.

Petisi tersebut, yang dipublikasikan dalam bentuk iklan satu halaman penuh di berbagai surat kabar Israel, secara langsung menantang pendekatan Netanyahu yang berkeyakinan bahwa tekanan militer yang meningkat adalah satu-satunya cara untuk memaksa Hamas membebaskan sandera yang tersisa.

Isi Petisi yang Mengguncang

Para pilot dalam petisinya menuliskan:

"Kami, para awak pesawat cadangan dan pensiunan, menuntut pemulangan segera para sandera bahkan dengan mengorbankan penghentian permusuhan segera."

Mereka juga menambahkan bahwa:

"Perang itu utamanya melayani kepentingan politik dan pribadi, bukan kepentingan keamanan."

Lebih lanjut, petisi tersebut memperingatkan bahwa kelanjutan operasi militer akan:

  • Mengakibatkan kematian sandera, tentara IDF, dan warga sipil tak berdosa.
  • Memicu kelelahan dinas cadangan.
  • Hanya kesepakatan yang dapat memulangkan sandera dengan aman.
  • Tekanan militer justru membahayakan sandera dan tentara.

Reaksi Keras dari Pemerintah

Kantor Perdana Menteri Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang mendukung penuh tindakan pendisiplinan terhadap pilot yang menandatangani petisi tersebut. Netanyahu menegaskan bahwa penolakan, bahkan yang tersirat, tidak dapat ditolerir, terutama di masa perang. Pernyataan yang merongrong IDF dan memperkuat musuh dianggap sebagai tindakan yang tidak dapat dimaafkan.

Pejabat militer tersebut menambahkan bahwa sebagian besar pilot yang menandatangani petisi sebenarnya bukan tentara cadangan aktif. Namun, kebijakan IDF ditegaskan harus berdiri di atas semua pertikaian politik. Tidak ada ruang bagi personel militer, termasuk cadangan aktif, untuk mengeksploitasi status mereka sambil secara bersamaan menyerukan penghentian operasi.

Situasi ini menunjukkan adanya perpecahan pendapat yang signifikan di dalam tubuh militer Israel mengenai strategi yang diterapkan dalam konflik Gaza. Ancaman pemecatan terhadap para pilot pembangkang menggarisbawahi betapa sensitifnya isu ini dan betapa besar tekanan yang dihadapi para pengambil keputusan di Israel.