Misteri Suara Gemuruh Saat Gempa Bogor Terkuak: Fenomena Alamiah Akibat Sesar Aktif

Gempa Bogor Disertai Suara Misterius: Penjelasan BMKG

Bogor, Jawa Barat dikejutkan oleh gempa bumi berkekuatan M 4,1 pada Kamis (11/4) malam yang tak hanya dirasakan getarannya, tetapi juga diiringi suara gemuruh dan dentuman misterius. Fenomena ini memicu perbincangan hangat di media sosial, dengan banyak warga melaporkan mendengar suara aneh tersebut saat gempa terjadi. Rekaman CCTV bahkan berhasil menangkap momen suara-suara itu bersamaan dengan guncangan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Direktur Gempabumi dan Tsunami, Daryono, memberikan penjelasan terkait fenomena ini. Daryono menegaskan bahwa suara gemuruh dan dentuman yang menyertai gempa dangkal di Bogor adalah kejadian alamiah yang wajar. "Suara tersebut muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus sebagai bukti bahwa gempa yang terjadi memiliki kedalaman hiposenter sangat dangkal," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Menurut Daryono, gempa dangkal cenderung menghasilkan suara ledakan, dentuman, atau gemuruh yang dapat didengar oleh orang-orang di sekitarnya. Getaran frekuensi tinggi inilah yang menjadi penyebabnya.

Sesar Citarik Diduga Kuat Pemicu Gempa

BMKG mengidentifikasi gempa Bogor sebagai gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif. Analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme geser (strike-slip).

Episenter gempa terletak pada jalur Sesar Citarik, yang memiliki mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip). Pusat gempa berada pada koordinat 6.62 Lintang Selatan dan 106.8 Bujur Timur dengan kedalaman hiposenter 5 km.

"Pembangkit gempa Bogor diduga kuat adalah Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip) sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG," jelas Daryono.

Bukti bahwa gempa Bogor adalah gempa tektonik juga terlihat dari bentuk gelombang gempa yang tercatat oleh sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko), yang menunjukkan karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi.

Gempa Susulan dan Dampak Kerusakan

Hingga pukul 06.00 WIB, BMKG mencatat empat kali gempa susulan setelah gempa utama. Gempa susulan tersebut terjadi pada pukul 23.12 WIB (Magnitudo 1,9), pukul 23.14 WIB (Magnitudo 1,7), pukul 01.04 WIB (Magnitudo 1,6), dan pukul 1.38 WIB (Magnitudo 1,7).

Gempa Bogor dirasakan di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, hingga Depok dengan skala intensitas III MMI, yang berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu. BPBD Kota Bogor melaporkan bahwa 14 bangunan rumah mengalami kerusakan akibat gempa M 4,1. Kerusakan yang dialami meliputi rumah retak hingga plafon ambruk. Rumah yang mengalami kerusakan terdapat di kecamatan Bogor Barat, Bogor Tengah, hingga Bogor Selatan.