Direktur Utama Pertamina Buka Saluran Komunikasi Langsung dengan Masyarakat Melalui Nomor Pribadi

Direktur Utama Pertamina Buka Saluran Komunikasi Langsung dengan Masyarakat Melalui Nomor Pribadi

Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, secara proaktif membuka jalur komunikasi langsung dengan masyarakat melalui nomor telepon pribadinya. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen Pertamina terhadap transparansi dan responsivitas terhadap keluhan dan masukan publik terkait kualitas dan distribusi bahan bakar minyak (BBM). Inisiatif ini diumumkan pada konferensi pers di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (6/3/2025), menyusul pengumuman sebelumnya di Grha Pertamina pada Senin (3/3/2025).

Simon menjelaskan bahwa nomor pribadinya, 0814-1708-1945, diberikan kepada masyarakat agar dapat menyampaikan laporan terkait permasalahan BBM di lapangan secara langsung. Nomor ini, yang awalnya hanya menerima SMS, akan segera difungsikan juga untuk menerima pesan WhatsApp. Beliau secara pribadi akan menanggapi semua pesan yang masuk, tanpa bantuan administrator. Meskipun demikian, beliau mengakui adanya keterbatasan waktu dan meminta maaf jika beberapa pesan belum sempat dibalas.

"Saya memahami bahwa respons cepat sangat penting. Oleh karena itu, saya secara pribadi menangani semua pesan yang masuk," ujar Simon. "Namun, saya mohon maaf jika ada pesan yang belum terbalas karena keterbatasan waktu. Saya berusaha sebaik mungkin untuk membalas semua pesan dan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk."

Selain jalur komunikasi langsung ini, Pertamina tetap menyediakan saluran resmi lainnya, yakni call center di nomor 135. Saluran ini beroperasi sebagai jalur pelaporan dan pengaduan yang resmi dan terstruktur. Masyarakat tetap dapat menghubungi nomor 135 untuk menyampaikan keluhan dan masukan mengenai produk dan layanan Pertamina.

Simon menekankan bahwa setiap laporan yang diterima, baik melalui nomor pribadinya maupun call center, akan ditindaklanjuti dengan segera. Pertamina berkomitmen untuk merespon semua laporan masyarakat terkait kualitas BBM, distribusi, dan praktik-praktik yang dianggap tidak sesuai di lapangan. Laporan tersebut akan menjadi acuan perusahaan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan internal.

Lebih lanjut, Simon menyampaikan apresiasi atas kepedulian masyarakat terhadap kinerja Pertamina. Beliau melihat kritik dan masukan yang disampaikan sebagai bentuk partisipasi publik yang berharga dalam upaya peningkatan pelayanan perusahaan. "Semua masukan akan menjadi bahan evaluasi dan pendorong bagi Pertamina untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat," tegas Simon.

Langkah inovatif ini menunjukkan komitmen Pertamina untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta mendekatkan diri kepada masyarakat. Dengan memberikan akses komunikasi langsung kepada direktur utama, Pertamina berusaha untuk mempercepat respon terhadap permasalahan di lapangan dan meningkatkan kepercayaan publik.

Langkah-langkah yang dilakukan Pertamina untuk meningkatkan transparansi dan responsivitas:

  • Pembukaan akses komunikasi langsung melalui nomor pribadi Direktur Utama.
  • Pemanfaatan teknologi komunikasi modern seperti WhatsApp.
  • Pemeliharaan saluran komunikasi resmi melalui call center 135.
  • Komitmen untuk menindaklanjuti setiap laporan yang masuk.
  • Apresiasi terhadap masukan dan kritik konstruktif dari masyarakat.