Dinamika Yuan di Tengah Perang Dagang AS-China: Stabilitas atau Depresiasi Terkendali?
Dinamika Yuan di Tengah Perang Dagang AS-China: Stabilitas atau Depresiasi Terkendali?
Nilai tukar Yuan terhadap Dolar AS menjadi sorotan tajam di tengah tensi perdagangan yang terus meningkat antara Amerika Serikat dan China. Pelemahan Yuan, baik di pasar offshore maupun onshore, telah memicu spekulasi tentang kemungkinan devaluasi mata uang oleh Beijing sebagai respons terhadap kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Washington.
Yuan offshore sempat menyentuh titik terendah sepanjang masa, sementara Yuan onshore mencapai level terendahnya sejak 2007. Langkah Bank Sentral China (PBoC) dalam menetapkan midpoint rate Yuan pada level terlemah sejak 2023 semakin memperkuat dugaan intervensi untuk melemahkan mata uang. Namun, pandangan analis terpecah mengenai strategi Beijing. Mayoritas analis yang disurvei oleh CNBC berpendapat bahwa devaluasi signifikan bukanlah opsi yang diinginkan, mengingat potensi risiko capital outflow dan instabilitas ekonomi.
Argumentasi Kontra Devaluasi Yuan
Beberapa argumentasi menentang devaluasi Yuan sebagai senjata dalam perang dagang:
- Risiko Capital Outflow: Devaluasi drastis dapat memicu pelarian modal besar-besaran, seperti yang terjadi pada tahun 2015 ketika China mendevaluasi Yuan. Hal ini akan memperburuk kondisi ekonomi China yang sudah melambat.
- Efektivitas Terbatas: Dengan tarif AS yang sudah tinggi, manfaat devaluasi Yuan menjadi terbatas. Sangat sulit untuk mendevaluasi mata uang secara signifikan tanpa menciptakan ketidakstabilan finansial.
- Citra Stabilitas: China ingin dipandang sebagai pusat stabilitas, termasuk dalam hal nilai tukar. Yuan yang lebih lemah dapat dianggap sebagai 'mempermudah' posisi AS.
Strategi Depresiasi Terkendali dan Stabilitas
Konsensus di antara banyak analis adalah bahwa PBoC lebih mungkin untuk melakukan depresiasi Yuan secara teratur dan bertahap, serta menjaga stabilitas mata uang. Langkah-langkah untuk menopang Yuan telah diambil sebelumnya untuk mencegah spekulasi penurunan satu arah.
HSBC berpendapat bahwa depresiasi yang cepat dapat melemahkan kepercayaan konsumen dan memicu pelarian modal. Eurasia Group menambahkan bahwa devaluasi sama dengan mengundang krisis keuangan sendiri. China akan berusaha meyakinkan pasar bahwa mereka mampu mempertahankan Yuan dari sanksi AS.
Pandangan Alternatif dan Faktor Volatilitas
Namun, beberapa analis memperkirakan depresiasi Yuan yang lebih signifikan jika tarif tinggi tetap diberlakukan. Capital Economics memprediksi nilai tukar USD/CNY akan mencapai 8 pada akhir tahun. OCBC tidak menutup kemungkinan fluktuasi liar dalam nilai tukar dengan kisaran perdagangan Yuan antara 7,20 hingga 7,50.
Fokus pada Stimulus Domestik
Sebagai alternatif dari devaluasi, China kemungkinan akan lebih memilih untuk menggunakan stimulus domestik guna mengatasi dampak negatif perang dagang dan menciptakan stabilitas pasar. Ini termasuk menjaga kestabilan Yuan, bahkan mungkin memperkuatnya dengan memulangkan modal dari pasar surat utang AS.
Kebijakan Moneter yang Akomodatif
PBoC menegaskan kembali rencananya untuk menerapkan kebijakan "longgar secara moderat" saat Beijing bersiap menghadapi ketidakpastian yang meningkat dalam perang dagang global yang semakin intensif.
Mekanisme Pengaturan Nilai Tukar Yuan
Berbeda dengan Dolar AS dan Yen Jepang yang memiliki rezim kurs mengambang bebas, China mengatur nilai Yuan dengan ketat dalam pasar domestiknya. Setiap pagi, PBoC menetapkan nilai tengah harian (midpoint) berdasarkan nilai penutupan hari sebelumnya dan input dari pelaku pasar antarbank. Yuan onshore hanya diizinkan untuk diperdagangkan dalam kisaran sempit 2 persen di atas atau di bawah nilai tengah tersebut.
Kesimpulan
Masa depan nilai tukar Yuan masih menjadi teka-teki di tengah ketidakpastian perang dagang AS-China. Apakah Beijing akan memilih stabilitas atau depresiasi terkendali, akan sangat bergantung pada perkembangan negosiasi perdagangan dan kondisi ekonomi global. Yang jelas, PBoC akan terus memantau situasi dengan cermat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan finansial China.