Aktivitas Sesar Citarik Diduga Kuat Picu Gempa Bogor, Kerusakan Bangunan Sekolah dan Rumah Warga Terjadi
Gempa Bogor: Analisis Mendalam Penyebab dan Dampaknya
Kota Bogor dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo 4,1 pada Kamis malam, 10 April 2025. Gempa dangkal ini tidak hanya dirasakan oleh warga, tetapi juga menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan, termasuk rumah tinggal dan fasilitas pendidikan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa tersebut berpusat di darat, sekitar 2 kilometer tenggara Kota Bogor, dengan kedalaman hanya 5 kilometer. Guncangan dirasakan di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok, dengan intensitas MMI III.
Kerusakan Akibat Gempa
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) dari Bidang Operasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bogor, hingga Jumat dini hari, 11 April 2025, tercatat 17 bangunan mengalami kerusakan. Jenis kerusakan bervariasi, mulai dari retakan dinding, kerusakan atap, hingga bangunan yang ambruk. Salah satu bangunan yang terdampak adalah sebuah sekolah di RW 06 Kelurahan Menteng, Bogor Barat. Kerusakan pada fasilitas pendidikan ini tentu menjadi perhatian serius, mengingat dampaknya terhadap kegiatan belajar mengajar.
Penyebab Gempa: Aktivitas Sesar Citarik
Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa Bogor dikategorikan sebagai gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake). Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif, dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Lebih lanjut, Daryono menjelaskan bahwa episenter gempa terletak pada jalur Sesar Citarik, yang memiliki mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip).
Fenomena Suara Gemuruh dan Gempa Susulan
Gempa dangkal ini juga dilaporkan disertai dengan suara gemuruh dan dentuman. Daryono menjelaskan bahwa fenomena ini umum terjadi pada gempa dangkal, karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan dapat menghasilkan suara yang terdengar oleh warga. BMKG mencatat adanya empat kali gempa susulan setelah gempa utama, dengan magnitudo berkisar antara 1,6 hingga 1,9. Gempa susulan ini menunjukkan bahwa aktivitas tektonik di wilayah tersebut masih berlangsung.
Rekomendasi dan Himbauan
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan. Penting untuk memastikan kondisi bangunan tempat tinggal dan fasilitas umum lainnya, serta melaporkan kerusakan kepada pihak berwenang. Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan segera melakukan pendataan dan penanganan terhadap kerusakan yang terjadi, serta memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Daftar Kerusakan Akibat Gempa (Berdasarkan Laporan Awal)
- Rumah warga: Retak dinding, atap rusak, beberapa ambruk.
- Sekolah: Kerusakan pada bangunan di RW 06 Kelurahan Menteng, Bogor Barat.
Tindakan yang Perlu Dilakukan Saat Gempa
- Di dalam ruangan: Berlindung di bawah meja atau tempat tidur yang kuat, menjauhi jendela dan benda-benda yang dapat jatuh.
- Di luar ruangan: Menjauhi bangunan, tiang listrik, dan pohon.
- Setelah gempa: Periksa diri sendiri dan orang lain, segera keluar dari bangunan jika dirasa tidak aman, dan ikuti instruksi dari pihak berwenang.