Komandan Pangkalan Antariksa AS di Greenland Dicopot Jabatan Usai Kritik Wapres Vance Terhadap Denmark
Komandan Pangkalan Antariksa AS di Greenland Dicopot Jabatan Usai Kritik Wapres Vance Terhadap Denmark
PITUFFIK, Greenland – Kolonel Susannah Meyers, Komandan Pituffik Space Base, pangkalan militer Amerika Serikat yang berlokasi di Greenland, dicopot dari jabatannya. Pemecatan ini terjadi setelah Wakil Presiden AS, JD Vance, melontarkan kritik keras terhadap Denmark terkait penanganan wilayah Greenland. Tindakan ini menimbulkan pertanyaan tentang batasan kebebasan berpendapat di lingkungan militer dan implikasi kebijakan luar negeri AS terhadap wilayah Arktik.
Menurut laporan yang beredar, pencopotan Kolonel Meyers dipicu oleh email internal yang dikirimkannya kepada seluruh personel pangkalan. Email tersebut, yang bocor ke publik, mengindikasikan bahwa Meyers berusaha menenangkan situasi dan menjaga persatuan di antara personel AS, Kanada, Denmark, dan Greenland yang bekerja di pangkalan tersebut setelah kunjungan kontroversial Vance. Diduga, email tersebut dianggap sebagai bentuk pembangkangan terhadap kritikan yang dilayangkan Vance terhadap Denmark.
Dalam kunjungannya ke Pituffik Space Base pada 28 Maret lalu, Vance secara terbuka mengecam Denmark, yang merupakan penguasa wilayah Greenland. Ia menyatakan bahwa Denmark belum cukup berinvestasi dalam masyarakat Greenland dan infrastruktur keamanan wilayah tersebut. Pernyataan Vance ini kontras dengan pandangan yang disampaikan Meyers dalam emailnya, di mana ia menegaskan bahwa kekhawatiran pemerintah AS yang diungkapkan oleh Vance tidak mencerminkan kondisi di Pituffik Space Base. Berikut pernyataan Vance yang memicu kontroversi :
"Pesan kami kepada Denmark sangat sederhana: Anda belum melakukan pekerjaan yang baik bagi masyarakat Greenland. Anda kurang berinvestasi pada masyarakat Greenland dan Anda kurang berinvestasi dalam arsitektur keamanan untuk daratan yang luar biasa dan indah ini,"
Pernyataan yang disampaikan Meyers inilah yang kemudian dianggap sebagai tindakan indisipliner dan berujung pada pencopotan jabatannya. US Space Force dalam pernyataannya menyatakan bahwa para komandan diharapkan untuk mematuhi standar perilaku tertinggi, terutama yang berkaitan dengan tetap bersikap nonpartisan dalam pelaksanaan tugas mereka.
Pentagon melalui juru bicaranya, Sean Parnell, juga menegaskan bahwa tindakan yang melemahkan rantai komando atau menumbangkan agenda Presiden Trump tidak akan ditoleransi di Departemen Pertahanan. Sikap keras ini mencerminkan komitmen pemerintahan Trump terhadap kendali AS atas Greenland, yang dianggap penting untuk keamanan nasional dan internasional.
Kontroversi ini terjadi di tengah meningkatnya minat AS terhadap Greenland. Pada masa pemerintahan sebelumnya, Presiden Donald Trump bahkan secara terbuka menyatakan minatnya untuk membeli pulau tersebut dari Denmark, meskipun tawaran tersebut ditolak mentah-mentah. AS memandang Greenland sebagai lokasi strategis yang penting untuk kepentingan militer dan ekonominya di wilayah Arktik.
Kolonel Shawn Lee telah ditunjuk sebagai pengganti Kolonel Meyers sebagai Komandan Pituffik Space Base. Pergantian kepemimpinan ini diharapkan dapat memulihkan disiplin dan keselarasan di pangkalan tersebut, serta memperkuat hubungan antara AS dan Denmark.
Kasus pencopotan Kolonel Meyers ini menjadi sorotan karena menyoroti ketegangan antara kepentingan politik dan profesionalisme di lingkungan militer. Hal ini juga menggarisbawahi pentingnya wilayah Arktik bagi keamanan dan kebijakan luar negeri AS.
Inti Permasalahan:
- Pencopotan Kolonel Susannah Meyers, Komandan Pituffik Space Base.
- Kritik Wapres Vance terhadap Denmark terkait penanganan Greenland.
- Email internal Meyers yang dianggap membangkang.
- Kepentingan strategis Greenland bagi AS.
- Ketegangan antara politik dan profesionalisme di militer.
Implikasi:
- Dampak terhadap hubungan AS-Denmark.
- Perubahan kebijakan AS di wilayah Arktik.
- Pengaruh terhadap moral dan disiplin di Pituffik Space Base.
- Implikasi terhadap kebebasan berpendapat di lingkungan militer.