Scholes Ungkap Kekecewaan Amorim Terhadap Skuad Manchester United

Amorim Diragukan Puas dengan Skuad MU: Analisis Scholes Pasca Hasil Imbang Kontra Lyon

Legenda Manchester United, Paul Scholes, memberikan pandangannya terkait performa dan gestur manajer Ruben Amorim usai pertandingan perempat final Liga Europa antara Lyon dan Manchester United yang berakhir imbang 2-2. Scholes melihat adanya indikasi ketidakpuasan Amorim terhadap kualitas skuad yang dimilikinya saat ini. Pernyataan ini muncul setelah pertandingan yang diwarnai drama hingga detik-detik akhir.

Dalam laga yang berlangsung di markas Lyon, Manchester United harus puas berbagi angka setelah gol penyeimbang di menit-menit akhir membuyarkan harapan mereka untuk meraih kemenangan. Pertandingan berjalan sengit, dengan kedua tim saling jual beli serangan. Lyon unggul terlebih dahulu melalui gol Thiago Almada, namun Manchester United berhasil menyamakan kedudukan melalui Leny Yoro di penghujung babak pertama. Di babak kedua, Joshua Zirkzee sempat membawa MU unggul, namun Rayan Cherki berhasil mencetak gol penyeimbang yang memaksa pertandingan berakhir imbang.

Scholes, yang dikenal dengan analisis tajamnya, menyoroti gestur dan bahasa tubuh Amorim sepanjang pertandingan. Ia berpendapat bahwa Amorim terlihat kecewa dan tidak sepenuhnya percaya dengan kemampuan skuad yang dimilikinya. Berikut poin-poin penting dari analisis Scholes:

  • Kurangnya Kepercayaan: Scholes merasa Amorim tidak sepenuhnya mempercayai pemain-pemainnya dan merasa bahwa timnya saat ini tidak cukup bagus untuk mencapai target yang diinginkan.
  • Kekecewaan yang Terlihat: Scholes melihat kekecewaan di wajah Amorim dan dalam cara ia berinteraksi di pinggir lapangan. Ia merasa Amorim tidak puas dengan apa yang telah ia dapatkan dari timnya.
  • Kebutuhan Akan Pemain yang Lebih Baik: Scholes meyakini bahwa Amorim membutuhkan pemain-pemain dengan kualitas yang lebih baik untuk dapat bersaing di level tertinggi.

"Saya rasa (Amorim) tidak mempercayainya. Saya rasa dia tidak menyukai timnya, saya rasa dia tahu tidak punya tim sepakbola yang hebat dan saya rasa dia menginginkan yang lebih baik, dia butuh yang lebih baik," ujar Scholes, seperti dikutip dari Daily Mail. "Saya pikir Anda dapat melihatnya dari cara dia (berperilaku) di pinggir lapangan, dia selalu tampak kecewa. Cara dia berbicara menunjukkan bahwa dia kecewa dengan apa yang telah dia dapatkan," lanjutnya.

Dengan hasil imbang ini, Manchester United masih memiliki peluang untuk melaju ke babak semifinal Liga Europa. Mereka akan bermain di kandang sendiri pada leg kedua, di mana mereka harus meraih kemenangan untuk memastikan tempat di babak selanjutnya. Pertandingan leg kedua akan menjadi ujian bagi Amorim untuk membuktikan bahwa ia dapat memaksimalkan potensi skuad yang dimilikinya dan membawa Manchester United meraih hasil positif.

Meskipun demikian, pernyataan Scholes menambah tekanan pada Amorim dan manajemen klub. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang kemungkinan adanya perubahan skuad di masa depan untuk memenuhi ekspektasi sang manajer. Performa Manchester United di leg kedua akan menjadi penentu apakah Amorim dapat meredakan keraguan yang ada dan membawa tim melaju lebih jauh di Liga Europa.