Operasi Lanjutan Evakuasi Korban KKB di Yahukimo Terhambat Medan Ekstrem dan Cuaca Buruk
Operasi Evakuasi Korban Pembantaian KKB di Yahukimo Terus Berlanjut di Tengah Tantangan Berat
Operasi evakuasi terhadap lima jenazah penambang emas yang menjadi korban kebiadaban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Bingki, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, terus diupayakan oleh tim gabungan TNI-Polri. Sebelumnya, empat jenazah telah berhasil dievakuasi dan diidentifikasi. Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, menyatakan bahwa evakuasi korban adalah prioritas utama. Namun, operasi ini menghadapi kendala signifikan akibat kondisi geografis yang sulit dan cuaca yang tidak menentu.
"Medan yang berat dan cuaca yang berubah-ubah menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi ini," ujar Brigjen Faizal. Tim evakuasi saat ini sedang berupaya mencari lokasi pendaratan helikopter yang aman, mengingat topografi Bingki yang didominasi pegunungan terjal dan hutan lebat. Kondisi cuaca yang seringkali berkabut dan hujan deras juga memperlambat pergerakan tim.
Detail Evakuasi Sebelumnya dan Identifikasi Korban
Kombes Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, menjelaskan bahwa dua jenazah yang pertama kali dievakuasi telah menjalani visum di RSUD Dekai. Sementara itu, satu jenazah korban yang berasal dari Pegunungan Bintang telah diterbangkan ke Boven Digoel untuk diserahkan kepada pihak keluarga. Satu jenazah lainnya berhasil dievakuasi dari Muara Kum dan dibawa ke RSUD Dekai untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati dan bertahap, mengingat potensi ancaman dari KKB yang masih aktif di wilayah tersebut. Aparat gabungan TNI-Polri terus meningkatkan patroli dan penjagaan di sejumlah titik rawan untuk memastikan keamanan tim evakuasi dan masyarakat sipil di sekitar lokasi kejadian.
Kondisi Jenazah dan Investigasi Mendalam
Hasil visum terhadap dua jenazah yang dilakukan di RSUD Dekai menunjukkan bahwa para korban mengalami luka-luka yang sangat parah, yang menjadi penyebab utama kematian mereka. Tim forensik terus bekerja keras untuk mengidentifikasi identitas seluruh korban secara akurat dan mengungkap penyebab pasti kematian masing-masing korban.
Sementara itu, aparat kepolisian terus melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap motif di balik pembantaian ini dan menangkap seluruh pelaku yang terlibat. Beberapa saksi telah dimintai keterangan, dan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian sedang dianalisis untuk membantu proses penyelidikan.
Situasi Keamanan di Yahukimo Diperketat
Pascakejadian tragis ini, aparat keamanan meningkatkan pengawasan dan patroli di seluruh wilayah Yahukimo untuk mencegah terjadinya serangan serupa dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Warga diimbau untuk tetap tenang dan waspada, serta segera melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat atau mendengar hal-hal yang mencurigakan.
Rincian Kejadian Tragis di Lokasi Pendulangan Emas
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, serangan KKB terhadap para penambang emas terjadi di area pendulangan emas yang terletak di Lokasi 22 dan Muara Kum, sepanjang aliran Sungai Silet, Yahukimo. Serangan dilakukan selama dua hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 6 dan 7 April 2025. KKB melakukan penyerangan secara brutal dan membabi buta, menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka.