Mudik Lebaran 2025: Penggunaan Kendaraan Pribadi Meningkat, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Menurun Drastis
Mudik Lebaran 2025: Peningkatan Mobilitas Kendaraan Pribadi Diiringi Penurunan Angka Kecelakaan
Jakarta - Momentum perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 mencatatkan dinamika menarik dalam pola pergerakan masyarakat dan tingkat keselamatan lalu lintas. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan adanya peningkatan signifikan dalam penggunaan kendaraan pribadi, meskipun secara keseluruhan jumlah pemudik mengalami sedikit penurunan.
Menurut data yang dihimpun selama periode 21 Maret hingga 11 April 2025, total pemudik mencapai 154.623.632 orang, atau turun 4,69 persen dibandingkan periode Lebaran tahun sebelumnya. Meski demikian, terjadi peningkatan mobilitas kendaraan pribadi yang keluar masuk Jakarta melalui jalan tol sebesar 8,48 persen, mencapai 7.095.675 kendaraan.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan apresiasi atas kelancaran penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu 2025. Hal ini disampaikannya saat menutup Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2025 bersama Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Secara garis besar, penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini berjalan dengan baik, dan kami berharap dapat terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang," ujar Dudy.
Peningkatan Kecepatan dan Penurunan Waktu Tempuh
Berdasarkan data dari Jasa Marga, terjadi peningkatan kecepatan rata-rata di ruas Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta-Semarang. Kecepatan rata-rata meningkat dari 76 kilometer per jam pada Lebaran 2024 menjadi 83,66 kilometer per jam pada Lebaran 2025, atau naik sebesar 9,9 persen. Waktu tempuh perjalanan Jakarta-Semarang juga mengalami penurunan dari 5 jam 44 menit menjadi 5 jam 7 menit, atau turun sebesar 10,7 persen.
Pergeseran Moda Transportasi
Selain peningkatan penggunaan kendaraan pribadi, data Kemenhub juga mencatat pergeseran dalam penggunaan moda transportasi selama periode Lebaran 2025. Angkutan umum mencatat kenaikan 8,5 persen dengan total 27.505.543 penumpang.
Berikut rincian pergerakan pemudik berdasarkan moda transportasi:
- Angkutan Jalan: 5.531.198 penumpang (naik 19,88 persen)
- Kereta Api: 8.293.362 penumpang (naik 3,2 persen)
- Angkutan Laut: 2.248.646 penumpang (naik 21 persen)
- Angkutan Udara: 5.608.370 penumpang (naik 0,56 persen)
- Angkutan Penyeberangan: 5.823.967 penumpang (naik 10,5 persen)
Penurunan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Salah satu capaian penting dalam penyelenggaraan mudik Lebaran 2025 adalah penurunan signifikan angka kecelakaan lalu lintas. Tercatat 4.640 kasus kecelakaan, atau turun 34,31 persen dibandingkan periode Lebaran 2024.
Apresiasi dan Kebijakan Pendukung
Menteri Perhubungan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat atas kelancaran penyelenggaraan mudik Lebaran 2025. Beberapa kebijakan yang diterapkan selama periode mudik antara lain:
- Pemberlakuan work from anywhere (WFA) bagi ASN dan BUMN pada 24-27 Maret 2025 dan April 2025.
- Pembatasan angkutan logistik sumbu tiga ke atas.
- Manajemen lalu lintas berupa contraflow dan one way nasional serta lokal.
"Kami mengapresiasi seluruh stakeholder atas penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun 2025 dan juga kepada seluruh masyarakat dalam menjalankan masa angkutan Lebaran ini dengan baik dan selalu mendengar arahan maupun petunjuk yang disampaikan oleh pemerintah," pungkas Dudy.