Kaus Marimas Era 90-an Bersejarah Ditemukan: Kisah Sayembara Berhadiah Rp 30 Juta

Nostalgia Marimas: Kaus Lawas Berujung Hadiah Puluhan Juta

Sebuah kaus lawas menjadi perbincangan hangat setelah diburu oleh Harjanto Halim, CEO perusahaan minuman kemasan Marimas. Bukan sekadar pakaian biasa, kaus yang didesain dan disebarkan pada tahun 1995 itu menyimpan nilai sejarah bagi perjalanan bisnis Marimas.

Harjanto Halim bahkan rela menggelar sayembara berhadiah Rp 30 juta bagi siapa saja yang bisa menemukan kaus tersebut. Angka ini sesuai dengan usia Marimas yang menginjak 30 tahun. Sayembara ini sempat viral di media sosial dan menarik perhatian banyak orang.

Penemuan Kaus dan Sang Pemenang

Pemenang sayembara tersebut adalah Ahmad Khoiri, seorang warga Pekalongan. Kaus tersebut ternyata merupakan pemberian dari ayahnya, Damiri. Kaus berwarna putih dengan list hijau di bagian leher dan lengan itu menampilkan logo Marimas lama yang ikonik, berupa setengah lingkaran oranye dengan tulisan "Marimas". Di bagian belakang terdapat logo besar dan tulisan terkait produk Marimas dan "Parade Becak Semarang".

Kaus yang sudah berusia hampir tiga dekade itu kondisinya sudah lusuh. Khoiri bercerita bahwa kaus itu sudah menjadi bagian dari hidupnya sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Bahkan sempat diwariskan ke adiknya dan berakhir menjadi lap.

"Dulu saya kelas 6 SD, pakainya itu sampai kaki, buat selimut. Sampai SMP masih saya pakai, terus saya kasihkan ke adik. Habis itu buat gombal (lap)," ujar Khoiri.

Perjuangan Mencari Kaus Bersejarah

Khoiri mengetahui sayembara ini melalui media sosial dan mencoba menghubungi Harjanto Halim untuk memastikan ciri-ciri kaus yang dicari. Setelah yakin bahwa kaus yang dimilikinya adalah kaus yang dimaksud, ia mulai mencarinya di rumah.

"Nunggu adik pulang dulu dari Jakarta. Terus ketemu di bawah lemari. Ketemu dua hari sebelum Lebaran," ungkap Khoiri.

Meski sudah ditemukan, Khoiri sempat ragu untuk menyerahkan kaus tersebut karena kondisinya yang sudah tidak prima. Ia bahkan sempat mencucinya, namun noda membandel tetap tidak hilang.

"Ya pertama ragu karena harganya benar Rp 30 juta tidak. Terus kan wujudnya seperti itu, kan nggak enak ya, kayak nggak pantas aja," kata Khoiri.

Simbolis Penyerahan Hadiah

Akhirnya, Khoiri memberanikan diri untuk menyerahkan kaus tersebut kepada Harjanto Halim. Acara penyerahan hadiah senilai Rp 30 juta dilakukan secara simbolis di kantor Marimas di kawasan Industri Candi.

Harjanto Halim mengaku tidak mempermasalahkan kondisi kaus yang sudah lusuh. Baginya, keaslian dan nilai sejarah dari kaus tersebut jauh lebih penting.

"Tidak apa-apa seperti ini, autentik," kata Harjanto.

Nilai Historis Kaus Marimas

Sayembara pencarian kaus Marimas ini bukan tanpa alasan. Harjanto Halim mengungkapkan bahwa kaus tersebut memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi perjalanan bisnis Marimas. Kaus tersebut didesain sendiri oleh Harjanto dan dibagikan kepada tukang becak pada tahun pertama Marimas berdiri.

"Dulu itu saya muter bagi kaus ke tukang becak," kenang Harjanto. Ia menyayangkan dirinya tidak menyimpan satu pun kaus tersebut, sehingga ia memutuskan untuk menggelar sayembara dengan hadiah yang cukup besar.

Kisah ini menjadi bukti bahwa sebuah benda sederhana seperti kaus bisa memiliki nilai yang tak ternilai harganya, terutama jika dikaitkan dengan sejarah dan kenangan masa lalu.