Penggerebekan Komplotan Begal Berkedok Prostitusi Online Gegerkan Tanjung Priok: Pelaku Nekat Kabur Lewat Atap
Penggerebekan Komplotan Begal Berkedok Prostitusi Online Gegerkan Tanjung Priok: Pelaku Nekat Kabur Lewat Atap
Jakarta Utara, DKI Jakarta - Warga Jalan Warakas Gang 8, Tanjung Priok, Jakarta Utara, digegerkan oleh penggerebekan komplotan begal yang menggunakan modus prostitusi online atau open booking out (BO). Seorang pelaku nekat melarikan diri dengan melompat dari atap bangunan kos-kosan saat dikepung warga dan aparat kepolisian, Kamis (10/4/2025) malam.
Menurut keterangan Hibur Dwi Atmoko, Ketua RW 10 Kelurahan Warakas, insiden ini bermula dari laporan seorang pria yang menjadi korban pemerasan setelah memesan layanan open BO melalui aplikasi MiChat. Korban yang tidak disebutkan namanya, awalnya tertarik dengan tawaran seorang wanita di aplikasi tersebut. Namun, setibanya di lokasi yang dijanjikan, ia justru dihadang oleh dua pria bersenjata api yang diduga merupakan rekan komplotan wanita tersebut.
"Korban diancam dengan senjata api dan diminta menyerahkan sejumlah uang," ungkap Dwi Atmoko kepada wartawan. "Karena takut, korban akhirnya memberikan uang tunai sebesar Rp 1,5 juta kepada para pelaku."
Setelah berhasil meloloskan diri, korban segera melaporkan kejadian tersebut kepada rekan-rekannya yang tergabung dalam sebuah organisasi masyarakat (ormas). Mendapat laporan tersebut, puluhan anggota ormas bersama warga sekitar langsung mendatangi lokasi kejadian.
"Warga sangat geram dengan tindakan para pelaku," jelas Dwi. "Saya sempat mengingatkan agar tidak main hakim sendiri jika pelaku tertangkap. Serahkan semuanya kepada pihak kepolisian."
Kedatangan massa yang semakin banyak membuat situasi semakin tegang. Aparat kepolisian dari Polsek Tanjung Priok yang tiba di lokasi sempat kesulitan untuk masuk karena mendapat informasi bahwa para pelaku membawa senjata api. Akibatnya, pihak kepolisian harus menunggu bantuan personel tambahan untuk mengamankan lokasi.
Pencarian awal di kamar kos yang menjadi lokasi kejadian tidak membuahkan hasil. Diduga, para pelaku telah melarikan diri melalui gang-gang sempit di belakang bangunan. Namun, sekitar pukul 22.30 WIB, salah satu pelaku akhirnya diketahui bersembunyi di ruang penjaga kos. Saat hendak ditangkap, pelaku nekat melarikan diri melalui atap bangunan.
"Pelaku lari ke atas atap dan langsung dikejar warga," kata Dwi. "Ia kemudian melompat dari atap kanopi dan langsung ditangkap oleh warga yang sudah menunggu di bawah."
Sementara itu, dua pelaku lainnya, termasuk wanita yang diduga menjadi umpan, ditemukan bersembunyi di bawah kasur di kamar kos. Ketiganya kemudian diamankan oleh aparat kepolisian dan dibawa ke Polsek Tanjung Priok menggunakan tiga mobil patroli untuk menghindari amukan massa.
Lebih lanjut, Dwi Atmoko mengungkapkan bahwa modus kejahatan serupa sudah beberapa kali terjadi di kawasan kos-kosan tersebut, terutama menjelang dan selama bulan Ramadhan. Bahkan, pada tahun sebelumnya, pihak RW, RT, penjaga kos, dan kepolisian setempat telah menandatangani surat pernyataan bersama untuk melarang praktik prostitusi online di wilayah tersebut.
"Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah kejadian ini terulang," ujar Dwi dengan nada prihatin. "Kami sudah mengadakan musyawarah dan membuat surat pernyataan, tapi tetap saja ada yang nekat melakukan."
Kasus ini kini ditangani oleh Polsek Tanjung Priok. Pihak kepolisian masih melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan begal berkedok prostitusi online yang meresahkan warga tersebut. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan melaporkan segala aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib.
Daftar Kata Kunci Penting
- Begal
- Prostitusi Online
- Open BO
- Tanjung Priok
- Penggerebekan
- Pemerasan
- MiChat
- Senjata Api
- Warga
- Polisi