Asha Syara Laporkan Dugaan Intimidasi ke Polisi, Ungkap Kejanggalan dalam Proses Jual Beli Rumah
Aktris Asha Syara dan suaminya, Syafiq Assa'dy, melaporkan dugaan tindakan intimidasi yang dialami mereka di kediaman mereka di kawasan Jakarta Timur. Kejadian yang berlangsung pada 9 April 2025 itu diduga merupakan kelanjutan dari insiden sebelumnya pada 19 Maret 2025. Asha Syara menduga bahwa sekelompok orang yang mendatangi rumahnya dipimpin oleh seorang ketua organisasi motor.
Asha Syara menyampaikan bahwa ia dan suami telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pasar Rebo pada 10 April 2025. Laporan ini diajukan setelah serangkaian peristiwa yang meresahkan, termasuk dugaan intimidasi oleh sekelompok orang yang datang ke rumah mereka tanpa pemberitahuan. Dalam keterangannya, Asha Syara menyoroti adanya potensi kejanggalan dalam proses jual beli rumah yang saat ini mereka tempati. "Menurut saya, persoalan ini terjadi karena dari awal proses pembelian penjualan rumah ada yang tidak benar," ujarnya melalui pesan singkat pada Sabtu (12/4/2025).
Bintang film "Hantu Jeruk Purut" ini menekankan bahwa ia dan suaminya menghormati proses hukum yang berlaku dan akan mengikuti setiap tahapannya. Asha Syara berharap agar tidak ada lagi tindakan premanisme yang dialaminya, dan ia bertekad untuk mempertahankan haknya sesuai dengan hukum yang berlaku. "Saya hanya mempertahankan hak menurut hukum. Sebagai warga negara yang baik, harus menaati hukum, bukan dengan cara premanisme," tegasnya.
Asha Syara juga menyampaikan apresiasinya kepada pihak kepolisian Polsek Pasar Rebo atas respons cepat dan penanganan yang adil dalam kasus ini. Ia berharap agar pihak kepolisian dapat terus menegakkan hukum secara adil dan melindungi warga dari tindakan intimidasi. "Saya atas nama pribadi Asha Syara berterima kasih dengan Kapolsek Pasar Rebo yang sangat adil dan menjaga warga dan wilayahnya dengan bijak," ungkapnya.
Melalui unggahan video di media sosialnya, Asha Syara memberikan sedikit gambaran mengenai kejadian yang dialaminya. Dalam video tersebut, ia menuliskan bahwa kejadian pada 9 April 2025 merupakan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya pada 19 Maret 2025. Ia menduga bahwa seorang ketua organisasi motor membawa sejumlah orang dan melakukan intimidasi terhadap orang-orang yang berada di rumahnya dan suaminya.
"Tanpa pemberitahuan membawa pasukan, intimidasi, teriak-teriak. Sedangkan kasus dalam proses hukum yang berjalan. Terima kasih untuk Polsek setempat dan Polres semoga bisa tegak lurus," tulisnya dalam keterangan video tersebut. Asha Syara berencana untuk memberikan penjelasan lebih rinci mengenai kasus ini melalui konferensi pers setelah proses laporan polisi berjalan. Ia juga menegaskan bahwa ia dan suaminya masih tinggal di rumah tersebut, yang saat ini masih dalam proses persidangan.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan seorang tokoh publik dan dugaan tindakan premanisme. Masyarakat berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan perlindungan yang maksimal kepada Asha Syara dan keluarganya. Peristiwa ini juga menjadi pengingat akan pentingnya penegakan hukum dan perlindungan terhadap warga negara dari tindakan intimidasi dan premanisme.