Eksodus Modal Besar-Besaran: Fenomena Migrasi Aset Kelas Atas Indonesia ke Luar Negeri
Jakarta - Gelombang aliran modal skala besar dari kalangan high-net-worth individuals (HNWIs) Indonesia ke berbagai negara menjadi sorotan tajam para analis ekonomi akhir-akhir ini. Perpindahan aset yang mencapai ratusan juta dolar AS ini didorong oleh berbagai faktor struktural dan kebijakan ekonomi domestik yang dinilai kurang kondusif.
Menurut pengamatan para ekonom, terdapat beberapa penyebab utama yang memicu fenomena ini:
- Ketidakstabilan nilai tukar rupiah yang fluktuatif terhadap dolar AS
- Kekhawatiran terhadap disiplin fiskal pemerintah menyusul berbagai program sosial berskala besar
- Regulasi perpajakan yang dinilai kurang menarik bagi pemilik modal besar
- Ketidakpastian iklim investasi domestik dalam jangka menengah
Pada pekan pertama April 2025, mata uang nasional sempat menyentuh level terendah sepanjang sejarah terhadap dolar AS, sebelum akhirnya mengalami koreksi kecil. Tekanan terhadap rupiah ini semakin diperparah oleh:
- Kebijakan proteksionisme perdagangan global
- Ketegangan geopolitik yang berdampak pada arus modal
- Proyeksi defisit anggaran yang membengkak
Para pemilik modal besar diketahui menggunakan berbagai strategi untuk memindahkan aset mereka, termasuk:
- Pembelian properti residensial dan komersial di luar negeri
- Pendirian perusahaan cangkang di yurisdiksi tertentu
- Pemanfaatan skema investasi melalui anggota keluarga
Beberapa tujuan utama aliran modal ini antara lain Uni Emirat Arab, Singapura, dan beberapa negara Eropa yang menawarkan insentif fiskal menarik. Di Dubai khususnya, banyak investor Indonesia yang memanfaatkan program visa kerja untuk mendirikan entitas bisnis sebagai sarana diversifikasi aset.