Analisis Mantan Bintang Milan: Joao Felix Dinilai Tidak Cocok dengan Kebutuhan Rossoneri
AC Milan menghadapi tantangan berat dalam musim ini, dengan performa yang jauh dari harapan. Mantan bek legendaris Milan, Marcel Desailly, memberikan pandangan kritis mengenai ketidakcocokan Joao Felix dengan kebutuhan tim dalam situasi saat ini.
Perjalanan Rossoneri pasca-kepemimpinan Paulo Fonseca masih belum menunjukkan perkembangan signifikan. Meski sempat meraih gelar Piala Super Italia, tim asuhan Sergio Conceicao ini justru mengalami penurunan performa. Kekecewaan bertambah dengan tersingkirnya Milan dari Liga Champions dan posisinya yang terjebak di peringkat sembilan Serie A, tertinggal tujuh angka dari zona Liga Champions.
Dalam upaya revitalisasi skuad, manajemen Milan melakukan beberapa rekrutan pada bursa transfer Januari, termasuk mendatangkan Joao Felix. Awalnya, pemain asal Portugal itu menunjukkan sinyal positif, namun konsistensinya segera memudar, memicu berbagai kritik dari publik.
Desailly menyoroti kelemahan mendasar pada diri Felix: "Dia memiliki bakat teknis luar biasa, tetapi belum menemukan lingkungan yang tepat untuk berkembang. Perjalanannya di Chelsea, Atletico Madrid, dan sekarang Milan membuktikan bahwa dia membutuhkan sistem yang benar-benar berpusat padanya."
- Kekuatan mental: Desailly menekankan bahwa Felix belum memiliki ketangguhan psikologis untuk memikul beban kebangkitan Milan.
- Filosofi klub: Menurutnya, Felix lebih cocok dengan klub seperti Paris Saint-Germain yang bisa memberinya peran sentral.
- Kebutuhan tim saat ini: Rossoneri membutuhkan pemain dengan karakter kepemimpinan, sesuatu yang belum dimiliki Felix.
Analisis ini menggarisbawahi dilema Milan dalam membangun tim kompetitif sekaligus mempertanyakan masa depan Felix di level elit sepak bola Eropa.