Dukungan Orang Tua Jadi Kunci Sukses Seleksi Siswa Berasrama di AKB
Proses seleksi calon siswa SMA Kemala Taruna Bhayangkara (KTB) dan Global Darussalam Academy (GDA) yang digelar oleh Akademi Kader Bangsa (AKB) berhasil menarik perhatian banyak pihak. Salah satu faktor utama yang menjadi sorotan adalah peran aktif orang tua dalam mendukung anak-anak mereka mengikuti tahapan seleksi.
Dirgayuza Setiawan, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI), mengungkapkan bahwa dukungan orang tua menjadi kunci keberhasilan pendidikan berbasis asrama. "Kami melihat betapa gigihnya para orang tua dalam mendorong anak-anak mereka meraih pendidikan terbaik. Ini membuktikan bahwa kolaborasi antara keluarga dan institusi pendidikan sangat vital," ujarnya.
Berikut beberapa poin penting yang terungkap dalam seleksi ini: - Seleksi Ketat: Hanya 350 calon siswa terbaik yang akan diterima dari seluruh Indonesia. - Proses Wawancara Keluarga: Menjadi bagian kritis dalam seleksi untuk memastikan keselarasan visi antara orang tua dan institusi. - Dukungan Emosional: Riset global menunjukkan bahwa siswa dengan dukungan orang tua memiliki tingkat kelulusan 30% lebih tinggi.
Komjen Dedi Prasetyo dari Inspektorat Pengawasan Umum Polri menambahkan, "Keterlibatan orang tua tidak hanya meningkatkan prestasi akademik, tetapi juga ketahanan mental siswa. Ini sesuai dengan temuan di negara-negara dengan sistem pendidikan terbaik seperti Finlandia dan Singapura."
M. Zaky Ramadhan, Ketua YPKBI, menjelaskan bahwa tim pewawancara multidisiplin dilibatkan untuk menilai kesiapan orang tua dan calon siswa. "Kami mengevaluasi keselarasan visi, pemahaman tentang pendidikan holistik, dan kesiapan mendukung sistem pembelajaran," jelasnya.
Devie Rahmawati, Wakil Ketua YPKBI, menekankan bahwa wawancara orang tua juga berpengaruh pada retensi siswa. "Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses ini meningkatkan kemampuan adaptasi siswa sebesar 25% dan prestasi akademik hingga 15%," pungkasnya.