Fenomena Kenaikan Berat Badan Pasca-Liburan: Analisis Medis dan Faktor Penyebab

Kenaikan berat badan setelah masa liburan ternyata bukan sekadar mitos, melainkan fakta medis yang didukung oleh penelitian. Pakar kesehatan menjelaskan bahwa periode liburan kerap menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang sedang menjaga pola makan. Kondisi psikologis yang lebih rileks pasca-beban pekerjaan justru menjadi pemicu utama meningkatnya asupan kalori.

Dr. Jonathan C. Subagya, seorang edukator kesehatan, memaparkan bahwa mekanisme tubuh manusia cenderung merespons penurunan tingkat stres dengan peningkatan nafsu makan. "Dalam keadaan tanpa tekanan, seseorang secara alami akan mencari kenyamanan melalui makanan, terutama jenis-jenis yang tinggi kalori," ujarnya dalam sebuah forum kesehatan di Jakarta. Data penelitian yang ia kutip menunjukkan kenaikan berat badan rata-rata 0,37 kg dalam enam minggu pasca-liburan, dengan angka yang lebih signifikan pada kelompok obesitas.

Berikut faktor-faktor kunci yang berkontribusi terhadap fenomena ini:

  • Perubahan pola makan - Konsumsi makanan tidak terkontrol selama liburan
  • Faktor psikologis - Stres berkurang memicu keinginan makan berlebihan
  • Gaya hidup sedentari - Aktivitas fisik yang menurun selama masa liburan
  • Konsumsi camilan - Frekuensi ngemil yang meningkat signifikan

Temuan ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan pola makan selama periode liburan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat obesitas atau sedang dalam program penurunan berat badan.