Rupiah Menguat terhadap Dolar AS di Tengah Pelemahan Indeks Dolar Global

Jakarta – Nilai tukar rupiah menunjukkan tren penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (14/4/2025). Berdasarkan data pasar, rupiah tercatat menguat 34 poin (0,20%) ke level Rp 16.761 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.795. Penguatan ini terjadi seiring dengan pelemahan indeks dolar AS yang turun di bawah level 100, suatu kondisi yang terakhir kali terjadi pada Juli 2023.

Analis pasar keuangan, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa sentimen negatif terkait kebijakan tarif AS dan dampaknya terhadap perekonomian domestik menjadi faktor utama pelemahan dolar AS. Selain itu, keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengecualikan peralatan elektronik dari kenaikan tarif turut memberikan dorongan positif bagi pasar, termasuk menguatnya indeks saham Asia yang didominasi oleh produsen elektronik.

Berikut adalah perbandingan kurs rupiah di lima bank besar Indonesia:

  • BRI: Jual Rp 16.784 | Beli Rp 16.748
  • Bank Mandiri: Jual Rp 16.820 | Beli Rp 16.780
  • BNI: Jual Rp 16.793 | Beli Rp 16.773
  • BCA: Jual Rp 16.765 | Beli Rp 16.745
  • CIMB Niaga: Jual Rp 16.818 | Beli Rp 16.793

Meskipun penguatan rupiah memberikan angin segar, pasar tetap waspada terhadap dinamika global yang dapat berubah secara cepat. Ariston menambahkan, potensi penguatan rupiah hari ini dapat mencapai support di kisaran Rp 16.700 dengan resisten sekitar Rp 16.800.