Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara resmi mengundang mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menyaksikan langsung dampak destruktif invasi Rusia di wilayahnya. Dalam wawancara eksklusif dengan program berita ternama, Zelensky menegaskan bahwa kunjungan lapangan akan memberikan perspektif nyata tentang konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

"Kami mengundang semua pemimpin global, termasuk Presiden Trump, untuk melihat kondisi aktual di medan perang," tegas Zelensky. "Mereka akan menyaksikan sendiri kerusakan infrastruktur, korban sipil, dan dampak humaniter yang tidak terlihat melalui laporan-laporan diplomatik." Pernyataan ini muncul menyusul ketegangan politik antara Ukraina dengan beberapa kalangan di Washington mengenai penanganan krisis.

Beberapa poin krusial yang disampaikan Zelensky meliputi:

• Inspeksi independen: Trump dijamin kebebasan untuk mengunjungi lokasi manapun tanpa pengaturan khusus dari pemerintah Ukraina
• Bukti visual: Kunjungan akan memperlihatkan bukti nyata pelanggaran hukum humaniter internasional oleh pasukan Rusia
• Dialog langsung: Zelensky menawarkan diskusi terbuka tentang mekanisme penghentian perang yang sesungguhnya

Di sisi lain, perkembangan terbaru menunjukkan:

1. Proses diplomasi: Pemerintah AS terus melakukan komunikasi intensif dengan kedua belah pihak meski serangan Rusia belum mereda
2. Dukungan Eropa: Negara-negara Uni Eropa sedang mempertimbangkan penguatan militer untuk mendukung posisi Ukraina dalam negosiasi
3. Kendala perdamaian: Moskow secara konsisten menolak berbagai proposal gencatan senjata yang diajukan oleh mediator internasional

Zelensky secara tegas menyatakan bahwa solusi damai harus memenuhi prinsip dasar: "Perdamaian sejati tidak boleh mengorbankan kedaulatan territorial atau kemerdekaan politik Ukraina." Presiden Ukraina itu juga menegaskan komitmennya untuk terus mempertahankan wilayah yang masih dikuasai, sekaligus berupaya merebut kembali daerah-daerah yang saat ini diduduki Rusia.