Kebijakan Pemilihan Jurusan IPA-IPS di SMA Dinilai Tingkatkan Fokus Belajar Siswa
Kebijakan pemisahan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkat SMA kembali diterapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Langkah ini menuai tanggapan dari berbagai kalangan, termasuk pakar pendidikan.
Achmad Hidayatullah, PhD, dosen sekaligus pakar pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, menyatakan bahwa kebijakan ini dapat membantu siswa untuk lebih fokus dalam mendalami bidang yang sesuai dengan minat mereka. Menurutnya, pemisahan jurusan akan mengurangi beban siswa terhadap materi yang kurang relevan dengan tujuan akademik mereka. "Dengan demikian, siswa akan lebih siap menghadapi jenjang pendidikan tinggi sesuai dengan jurusan yang mereka pilih," ujarnya.
Dampak Positif terhadap Jurusan Sains
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), terjadi penurunan peminat jurusan sains, terutama di bidang fisika. Achmad meyakini bahwa penerapan kembali pemisahan jurusan dapat mendorong minat siswa terhadap bidang sains. "Jika tidak ada intervensi, jurusan seperti matematika, fisika, kimia, dan biologi di perguruan tinggi akan semakin sepi peminat," tambahnya.
Menghilangkan Stigma terhadap Jurusan Tertentu
Achmad juga menekankan pentingnya peran sekolah dan guru dalam menghilangkan stigma bahwa jurusan IPA lebih unggul dibandingkan IPS atau Bahasa. Menurutnya, semua jurusan memiliki nilai yang setara dan harus dipilih berdasarkan minat siswa. "Guru memiliki peran krusial dalam membangun kepercayaan diri siswa melalui pendekatan social cognitive theory," jelasnya.
Tantangan dalam Implementasi Kebijakan
Meskipun memiliki banyak dampak positif, kebijakan ini perlu disiapkan dengan matang. Achmad menyarankan agar Kemendikdasmen mempertimbangkan evaluasi dari penerapan serupa di masa lalu. "Sekolah dan guru harus siap memberikan pemahaman yang komprehensif kepada siswa dan orang tua mengenai pentingnya memilih jurusan berdasarkan minat dan bakat," pungkasnya.