Kuwu Lima Pebalap Indonesia Berlaga di Tiga Kejuaraan Sepeda Vietnam

Kuwu Lima Pebalap Indonesia Berlaga di Tiga Kejuaraan Sepeda Vietnam

Lima atlet balap sepeda Indonesia bersiap menghadapi tantangan di tiga kejuaraan bergengsi di Vietnam pada periode 6 hingga 18 Maret 2025. Keikutsertaan mereka dalam Biwase Tour of Vietnam 2025, Biwase Criterium, dan Biwase Cup diharapkan mampu mendongkrak peringkat Asia Indonesia dalam cabang olahraga ini. Timnas balap sepeda Indonesia mengirimkan kekuatan terbaiknya untuk menghadapi persaingan ketat dari berbagai negara peserta.

Komposisi tim yang terdiri dari Ayustina Delia Priatna, Shafira Nur Azizah Gunawan Putri, Hadenova Majid An Naafi Putri, Andini Putri Anatasya, dan Melvia Pratista, dipandu oleh pelatih Rudy Dwi Januar dan mekanik Didit Purwanto. Strategi yang dirancang pelatih berfokus pada pemanfaatan kemampuan atlet yang beragam. "Kami membawa lima pembalap dengan karakteristik all-rounder dan climber untuk menghadapi medan menantang di Biwase Tour of Vietnam yang didominasi trek menanjak," jelas Rudy dalam keterangan resminya.

Pelatih Rudy menjelaskan bahwa pemilihan komposisi atlet ini didasarkan pada karakteristik lintasan yang bervariasi, memadukan jalur datar dan tanjakan yang berat. Dua atlet, Hadenova Majid dan Shafira, memiliki spesialisasi climber, sementara tiga lainnya memiliki kemampuan all-rounder yang dinilai krusial dalam menghadapi rute yang kompleks. "Kami berharap mereka dapat memberikan penampilan terbaik dan bersaing secara maksimal," tambah Rudy.

Kejuaraan ini, terdaftar dalam kalender UCI 2.2, memiliki target utama dalam peningkatan poin peringkat Asia. Namun, target tersebut tidak mudah dicapai. Tim Indonesia menghadapi persaingan sengit dari negara-negara seperti Prancis, Iran, Malaysia, Thailand, Mongolia, dan Filipina. Selain itu, tantangan lain yang dihadapi para atlet adalah total rute sepanjang 1.400 km yang melewati jalur pegunungan yang berat, termasuk di Bao Loc dan Prenn di Provinsi Lam Dong, serta Teluk Vinh Hy di Provinsi Ninh Thuan. Kondisi ini menuntut stamina dan strategi yang matang dari seluruh atlet.

Rudy menambahkan, "Targetnya adalah menambah poin peringkat Asia dan menempati posisi 15-20 besar. Ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk melakukan regenerasi pembalap untuk ajang internasional mendatang." Keberhasilan dalam kejuaraan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan peringkat, tetapi juga menjadi batu loncatan bagi pengembangan atlet muda berbakat Indonesia di kancah internasional. Persiapan matang, strategi yang tepat, dan semangat juang yang tinggi diharapkan dapat mengantarkan tim Indonesia menuju prestasi gemilang di Vietnam.