Kodam Mulawarman Kerahkan 600 Personel untuk Tanggap Darurat Bencana di Kalimantan

Balikpapan – Kodam VI Mulawarman memperkuat kesiapsiagaan bencana dengan menggelar apel pasukan Batalion Komposit Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB). Sebanyak 600 personel disiagakan untuk menghadapi berbagai potensi bencana alam di wilayah Kalimantan, mulai dari banjir, tanah longsor, hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, Pangdam VI Mulawarman, menegaskan bahwa satuan ini dibentuk untuk memastikan respons cepat dan terkoordinasi dalam situasi darurat. "Dengan mobilitas tinggi dan peralatan canggih, kami siap bertindak 24 jam guna meminimalkan dampak bencana," ujarnya dalam apel yang digelar di Lapangan Yonzipur 17, Balikpapan.

Struktur dan Kemampuan Satgas PRCPB - Batalion Infanteri 17 Ananta Dharma: Unit inti dengan kemampuan tempur dan mobilitas tinggi. - Yonif 600 Modang: Mendukung operasi lapangan dengan peralatan khusus. - Yoncap 13 Satya Lembuswana: Spesialis operasi khusus dan penanganan bencana kompleks. - Kompi Kavaleri 3 Macantutu Sakti: Bertugas dalam logistik dan transportasi darurat. - Unit Pendukung: Meliputi tim medis, komunikasi, dan hukum untuk operasi terpadu.

Strategi Penanggulangan Karhutla Kalimantan kerap dilanda kebakaran lahan gambut yang sulit dikendalikan. Untuk itu, Kodam VI Mulawarman menyiapkan langkah-langkah berikut: 1. Peralatan Khusus: Pompa air, alat pemadam, dan teknologi pendeteksi titik api. 2. Sistem Pemantauan Digital: Kolaborasi dengan Babinsa, BPBD, dan relawan untuk deteksi dini. 3. Pelatihan Lintas Sektor: Meningkatkan koordinasi dengan Basarnas, polisi, dan pemerintah daerah. 4. Keterlibatan Masyarakat: Melatih relawan lokal sebagai bagian dari respons awal.

"Dengan sinergi ini, kami optimis bisa mengurangi risiko bencana, terutama karhutla yang kerap terjadi di musim kemarau," tambah Rudy.