Protes Massal Driver Grab di Mataram Terkait Ketidakadilan Kebijakan Aplikasi

Mataram - Aksi unjuk rasa digelar oleh puluhan pengemudi Grab di Kota Mataram dan sekitarnya pada Senin (14/4/2025). Mereka menuntut keadilan terkait kebijakan aplikasi yang dinilai tidak transparan dan merugikan para driver. Aksi ini berlangsung di depan Kantor Grab di Jalan Adi Sucipto, Rembiga, dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Para pengemudi menyampaikan sejumlah keluhan mendasar, termasuk: - Ketidakjelasan paket hemat yang dinilai tidak memperhitungkan biaya operasional driver. - Potongan pendapatan yang mencapai 30-40 persen, jauh melebihi klaim resmi aplikasi sebesar 20 persen. - Minimnya transparansi dalam pembagian hasil antara driver dan perusahaan.

Umar Dani, salah satu perwakilan driver, menegaskan bahwa kebijakan saat ini sangat memberatkan. "Paket hemat justru memicu persaingan tidak sehat antar aplikasi. Jika semua menurunkan harga, bagaimana kami bisa menutup biaya operasional?" ujarnya. Mereka mengancam akan memperluas aksi jika tuntutan tidak dipenuhi dalam 72 jam.

Perwakilan Grab, Rangga, membantah adanya ketidaktransparanan. "Semua kebijakan, termasuk paket hemat, sudah dijelaskan di aplikasi dan berlaku secara nasional," katanya. Namun, penjelasan ini tidak meredakan ketegangan. Para driver berencana mengeskalasi protes ke pemerintah daerah jika tidak ada penyelesaian.