Pengemudi Ojek Online Cirebon Siapkan Aksi Massal Menuntut Revisi Kebijakan Aplikator
Cirebon – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) di wilayah Cirebon bersiap menggelar demonstrasi besar-besaran pada Selasa (15/4/2025). Aksi ini digagas oleh Aliansi Online Cirebon Bersatu sebagai bentuk protes terhadap kebijakan aplikator yang dinilai merugikan para pekerja. Unjuk rasa tersebut akan berlangsung secara serentak di Kota dan Kabupaten Cirebon, dengan partisipasi pengemudi dari berbagai platform transportasi online.
Menurut Tryas Mohammad Purnawarman, salah satu koordinator aksi, tuntutan utama para pengemudi adalah revisi sistem potongan pendapatan yang saat ini mencapai 20-40 persen. "Besarnya potongan ini sangat tidak adil, terutama karena semua risiko operasional di lapangan ditanggung oleh pengemudi, sementara aplikator hanya menyediakan platform," tegas Tryas. Selain itu, aksi ini juga menuntut penegakan tarif dasar minimal Rp 8.000 per trip sesuai Peraturan Menteri Perhubungan, yang kerap diabaikan oleh sejumlah aplikator.
Berikut beberapa poin tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi: - Penyesuaian tarif dasar sesuai ketentuan pemerintah - Pengurangan persentase potongan aplikator - Perlindungan hukum bagi pengemudi ojol
Tryas juga mendesak pemerintah daerah, khususnya Gubernur Jawa Barat, untuk segera menerbitkan regulasi yang lebih berpihak pada kesejahteraan pekerja ojek online. "Negara harus hadir melindungi hak-hak dasar pekerja, termasuk menindak tegas aplikator yang melanggar aturan," pungkasnya.