Kinerja Gemilang Koperasi NTT: SHU Rp137 Miliar Buktikan Ketangguhan Ekonomi Kerakyatan

Kupang – Kinerja luar biasa ditunjukkan oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) TLM Indonesia di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan mencatatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp137 miliar pada tahun 2024. Pencapaian ini mendapat apresiasi tinggi dari Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi yang menyebutnya sebagai bukti nyata ketangguhan model ekonomi berbasis koperasi.

Dalam Rapat Anggota Tahunan yang digelar di Gelanggang Olahraga Oepoi, Kupang, Menteri Budi mengungkapkan kekagumannya atas capaian tersebut. "Ini merupakan prestasi luar biasa yang patut menjadi contoh bagi koperasi se-Indonesia. SHU sebesar Rp137 miliar bukan angka kecil, terlebih ketika manfaatnya langsung dirasakan oleh anggota koperasi," tegas Budi di hadapan ribuan anggota koperasi yang hadir.

Beberapa faktor kunci kesuksesan KSP TLM Indonesia: - Sistem pengelolaan yang transparan dan profesional - Pembagian keuntungan yang proporsional kepada anggota - Jaringan usaha yang tersebar merata di wilayah NTT - Adaptasi teknologi dalam layanan keuangan

Menteri Budi menegaskan pentingnya replikasi model ini di daerah lain. "Jika satu koperasi di NTT bisa menghasilkan SHU Rp137 miliar, bayangkan dampaknya jika ada 10 koperasi dengan kinerja serupa," ujarnya. Pemerintah berkomitmen memperkuat ekosistem koperasi melalui program Koperasi Desa Merah Putih yang menargetkan pendirian 80.000 unit koperasi desa.

"Koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, tapi solusi nyata untuk kemandirian bangsa. Keberhasilan NTT harus menjadi inspirasi bagi pengembangan ekonomi kerakyatan di seluruh Indonesia," pungkas Budi menutup sambutannya.