Tragedi Kematian Ibu Hamil Picu Evaluasi Sistem Pelayanan RSUD Maumere
Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur – Pemerintah Kabupaten Sikka mendesak perbaikan menyeluruh terhadap sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tc Hillers Maumere menyusul insiden meninggalnya seorang ibu hamil di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, menekankan pentingnya transparansi dan peningkatan kapasitas tenaga medis untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Dalam rapat evaluasi yang digelar Senin (14/4/2025), Juventus meminta manajemen rumah sakit untuk segera melakukan langkah-langkah perbaikan, termasuk penyediaan tenaga dokter spesialis yang memadai. Dua dokter anestesi, Remidazon Rudolfus Riba dan Yosefin Erfleniati Jati, yang sebelumnya bertugas di rumah sakit tersebut, telah kembali bertugas. Meski demikian, pemerintah berkomitmen untuk menambah dua dokter anestesi lainnya melalui koordinasi dengan Kementerian Kesehatan.
Kronologi Tragedi - Pasien, Maria Yunita, awalnya dibawa ke Puskesmas Beru pada pukul 09.00 WITA dengan keluhan sesak napas. - Dirujuk ke RSUD Tc Hillers Maumere pukul 16.00 WITA, namun tidak tersedia dokter anestesi. - Rencana rujukan ke rumah sakit lain seperti Larantuka, Ngada, dan Bajawa tertunda akibat ketidakjelasan prosedur. - Keluarga sempat diberitahu pasien akan dibawa ke Rumah Sakit Kewapante, namun fasilitas dinilai tidak memadai. - Maria akhirnya meninggal dunia di IGD RSUD Tc Hillers Maumere pada Rabu (9/4/2025) malam.
Direktur RSUD Tc Hillers Maumere, Clara Francis, mengaku telah berkoordinasi intensif dengan pihak terkait, termasuk keluarga pasien dan tenaga medis. "Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan, termasuk memastikan ketersediaan tenaga medis dan fasilitas yang memadai," ujarnya.