Bogor, Jawa Barat – Pemerintah Provinsi Jawa Barat, di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi, tengah mempersiapkan program rehabilitasi kawasan sekitar Jalan Saleh Danasasmita di Kecamatan Bogor Selatan. Kawasan ini sebelumnya mengalami kerusakan akibat bencana longsor yang terjadi beberapa waktu lalu. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur, tetapi juga mengembalikan fungsi ekologis kawasan tersebut sebagai daerah resapan air dan pelindung ekosistem.

Dalam keterangan resminya, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa penanaman pohon endemik menjadi prioritas utama. "Ini bukan sekadar upaya mempercantik kawasan, melainkan langkah strategis untuk menjaga keseimbangan alam dan keselamatan masyarakat," ujarnya. Rehabilitasi ini juga merupakan bagian dari rencana pembangunan akses transportasi yang lebih aman menuju Stasiun Batutulis, dengan mempertimbangkan aspek tata ruang dan keberlanjutan lingkungan.

Berikut adalah beberapa langkah konkret yang akan diambil:

• Penanaman pohon endemik untuk mengembalikan fungsi ekologis kawasan.
• Penertiban aktivitas komersial yang tidak sesuai dengan tata ruang, terutama di sekitar Gunung Salak.
• Pembangunan jalan baru yang sesuai dengan rencana tata ruang dan memperhatikan aspek ekologis.
• Kolaborasi antara Pemprov Jabar dan Pemkot Bogor dalam pembebasan lahan dan pembiayaan proyek.

Dedi juga menekankan pentingnya mengendalikan pertumbuhan kegiatan ekonomi yang tidak terkendali, yang dinilai dapat mengganggu keseimbangan alam. "Kawasan ini harus dikembalikan sebagai ruang yang tertata dan berkelanjutan," tegasnya. Proyek ini ditargetkan akan dimulai pada tahun anggaran ini, dengan pembagian biaya pembebasan lahan sebesar Rp30 miliar dan pembangunan infrastruktur senilai Rp10 miliar antara pemerintah provinsi dan kota.