Pelabuhan Feri Internasional Gold Coast Batam Diresmikan, Pacu Pertumbuhan Ekonomi Kawasan
Batam, Kepulauan Riau – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), secara resmi meluncurkan operasional Gold Coast International Ferry Terminal di Bengkong, Batam. Pelabuhan feri berkelas dunia ini diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi sekaligus memperkuat konektivitas maritim Indonesia dengan negara tetangga.
Terminal ini telah beroperasi sejak Februari 2025 dan menambah daftar pelabuhan internasional di Batam menjadi enam. Dua rute utama yang sudah aktif meliputi: - Batam-Stulang Laut (Johor Bahru, Malaysia) - Batam-Singapura (dengan frekuensi dua kali per hari).
AHY menekankan bahwa konektivitas laut merupakan tulang punggung transformasi ekonomi, terutama bagi wilayah kepulauan seperti Kepri. "Konektivitas bukan sekadar infrastruktur fisik, tapi juga penggerak pemerataan pembangunan dan penurunan biaya logistik," ujarnya. Data tahun 2023 menunjukkan lonjakan 48% jumlah penumpang di pelabuhan Batam, mencapai 8,1 juta orang, seiring pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 7,04%.
Pelabuhan ini dibangun oleh PT Aneka Sarana Sentosa melalui skema kerjasama pemerintah-swasta. AHY menyebut proyek ini selaras dengan visi pemerataan ekonomi dalam Asta Cita pemerintahan, khususnya penguatan ekonomi berbasis wilayah. "Kami ingin Batam tak hanya jadi pusat industri, tapi juga hub maritim strategis di Asia Tenggara," tambahnya.
Dampak ekonomi yang diantisipasi meliputi: - Penyerapan 1.500–2.000 tenaga kerja langsung/tidak langsung dalam dua tahun. - Peningkatan aktivitas UMKM, properti, dan sektor jasa di sekitar Bengkong. - Penguatan posisi Batam sebagai pintu gerbang maritim Indonesia.
Kehadiran terminal ini juga diharapkan mendongkrak kunjungan wisatawan dan minat investor, sekaligus mendiversifikasi ekonomi lokal yang selama ini bertumpu pada sektor manufaktur.