Ancaman Perubahan Iklim terhadap Populasi Amfibi Global: Studi Terbaru Ungkap Risiko Kepunahan Massal

Ancaman Perubahan Iklim terhadap Populasi Amfibi Global: Studi Terbaru Ungkap Risiko Kepunahan Massal

Perubahan iklim menimbulkan ancaman serius terhadap keberlangsungan hidup amfibi di seluruh dunia. Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature, hasil kolaborasi peneliti dari University of New South Wales (UNSW), Australia, mengungkapkan bahwa setidaknya 40 persen spesies amfibi kini terancam punah akibat dampak pemanasan global. Sebagai hewan ektotermik, yang bergantung pada suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuh, amfibi sangat rentan terhadap fluktuasi suhu yang disebabkan oleh perubahan iklim. Studi ini menyoroti urgensi tindakan konservasi untuk melindungi kelompok hewan vital ini dari kepunahan massal.

Selama ini, pemahaman mengenai daya tahan amfibi terhadap peningkatan suhu masih terbatas karena kurangnya data. Namun, penelitian ini berhasil mengembangkan model prediksi yang mampu memperkirakan toleransi panas hingga 60 persen spesies amfibi di dunia. Para peneliti menggunakan data dari 2.661 estimasi batas toleransi panas dari 524 spesies amfibi, dan menggunakan teknik imputasi data untuk memperluas prediksi hingga mencakup 5.203 spesies. Metode ini melibatkan pengisian informasi yang hilang berdasarkan pola yang ada dalam data yang telah dikumpulkan. Dengan menggunakan data tersebut, para peneliti kemudian menganalisis beberapa skenario, termasuk kondisi saat ini, peningkatan suhu 2 derajat Celcius, dan peningkatan suhu 4 derajat Celcius, untuk memproyeksikan frekuensi amfibi terpapar suhu berbahaya di berbagai habitat – terestrial, arboreal, dan akuatik.

Hasil studi ini menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Bahkan pada kondisi saat ini, 104 dari 5.203 spesies (sekitar 2 persen) telah terpapar suhu yang melebihi batas toleransi mereka di habitat terestrial yang teduh. Skenario peningkatan suhu global sebesar 4 derajat Celcius memperlihatkan dampak yang jauh lebih buruk, yaitu 7,5 persen spesies amfibi berpotensi melampaui batas toleransi panas mereka. Peningkatan suhu 2 derajat Celcius saja sudah memberikan dampak signifikan, namun peningkatan menjadi 4 derajat Celcius menunjukkan peningkatan dampak yang tidak proporsional, mengindikasikan adanya titik kritis di mana kepunahan lokal dapat terjadi secara meluas.

Dampak kepunahan lokal amfibi sangat luas dan mencakup perombakan komposisi komunitas ekosistem, penurunan keragaman genetik, dan gangguan pada rantai makanan. Meskipun beberapa populasi mungkin berupaya bermigrasi ke habitat yang lebih sesuai, kemungkinan keberhasilan migrasi ini sangat terbatas karena mobilitas amfibi yang rendah dan ketergantungan mereka pada sumber air tertentu. Perlu diingat bahwa amfibi memainkan peran penting dalam ekosistem, hilangnya populasi mereka dapat berdampak pada peningkatan populasi serangga, dengan konsekuensi berkelanjutan terhadap tumbuhan dan hewan lainnya. Studi ini menekankan pentingnya upaya mitigasi perubahan iklim dan konservasi habitat amfibi untuk mencegah kepunahan massal dan menjaga keseimbangan ekosistem global.

Temuan Utama Studi:

  • 40% spesies amfibi terancam punah akibat perubahan iklim.
  • Model prediksi toleransi panas dikembangkan untuk 60% spesies amfibi.
  • 2% spesies telah terpapar suhu berbahaya pada kondisi saat ini.
  • Peningkatan suhu 4 derajat Celcius berpotensi menyebabkan 7,5% spesies melampaui batas toleransi panas.
  • Kepunahan lokal akan berdampak buruk pada ekosistem.
  • Migrasi sebagai solusi memiliki kemungkinan terbatas.