Kolaborasi Strategis Pertamina, Hyundai, dan Pemprov Jabar Wujudkan Ekosistem Hidrogen Berbasis Sampah di Bandung

Bandung, 15 April 2025 – PT Pertamina (Persero), Hyundai Motor Group, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) resmi menjalin kemitraan strategis untuk mengembangkan proyek waste-to-hydrogen (W2H) di Kota Bandung. Kesepakatan ini ditandatangani dalam forum Global Hydrogen Ecosystem Summit and Convention di Jakarta Convention Center, dengan disaksikan oleh pejabat tinggi Kementerian ESDM.

Proyek ini akan memanfaatkan biomassa dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti sebagai bahan baku utama produksi hidrogen rendah karbon. Melalui teknologi modular reforming, gas metana hasil pengolahan sampah akan dikonversi menjadi hidrogen bersih di fasilitas Stasiun CNG milik Pertamina. Target operasional fase awal direncanakan pada 2027, dengan skema distribusi hidrogen ke stasiun pengisian bahan bakar kendaraan ramah lingkungan di wilayah Bandung.

Berikut tahapan implementasi proyek: - Fase Persiapan (2025-2026): Pembangunan infrastruktur pengolahan biomassa di TPA Sarimukti - Fase Konversi (2026-2027): Instalasi teknologi pemurnian hidrogen di Stasiun CNG Pertamina - Fase Komersialisasi (2027-2029): Pengoperasian stasiun hidrogen dan uji coba kendaraan fuel-cell

"Inisiatif ini merupakan langkah konkret menuju transisi energi sekaligus solusi terintegrasi untuk penanganan sampah perkotaan," ungkap A Salyadi D Saputra, Direktur Strategi Pertamina. Hyundai Motor Group akan menyuplai teknologi fuel-cell vehicle dan stasiun pengisian hidrogen bertekanan tinggi, sementara Pemprov Jabar bertanggung jawab dalam penyediaan bahan baku dan regulasi pendukung.

Proyek W2H ini sejalan dengan tiga pilar utama: 1. Dekarbonisasi sektor transportasi melalui substitusi BBM fosil 2. Optimalisasi nilai ekonomi dari sampah perkotaan 3. Penguatan rantai pasok hidrogen nasional

Sumasna, Asisten Perekonomian Pemprov Jabar, menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya mengurangi emisi metana dari TPA, tetapi juga menciptakan multiplier effect bagi perekonomian lokal. Tiga anak usaha Pertamina – Pertamina Power Indonesia, PGN, dan Pertamina Patra Niaga – akan terlibat dalam pengembangan infrastruktur pendukung.