Penurunan Indeks Keyakinan Konsumen Tiga Bulan Beruntun, Pemerintah Dinilai Perlu Respons Cepat
Jakarta - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus menunjukkan tren penurunan selama tiga bulan berturut-turut sejak Januari hingga Maret 2025. Data terbaru dari Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa IKK mengalami penurunan dari 127,2 pada Januari menjadi 121,1 pada Maret 2025. Meskipun masih berada di atas ambang optimis (threshold 100), penurunan ini menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan respons singkat ketika ditanya mengenai langkah pemerintah untuk mengatasi penurunan ini. "Kita akan tingkatkan," ujarnya tanpa memberikan penjelasan lebih rinci. Respons ini dinilai kurang memadai oleh sejumlah analis, mengingat perlunya strategi konkret untuk memulihkan kepercayaan konsumen.
Berikut adalah rincian penurunan IKK berdasarkan bulan: - Januari 2025: 127,2 (turun dari Desember 2024 sebesar 127,7) - Februari 2025: 126,4 - Maret 2025: 121,1
Ramdan Denny Prakoso, Kepala Departemen Komunikasi BI, menyatakan bahwa meskipun IKK turun, levelnya masih mencerminkan optimisme konsumen. "IKK Maret 2025 sebesar 121,1 menunjukkan bahwa keyakinan konsumen terhadap ekonomi tetap terjaga," katanya. Namun, penurunan juga terlihat pada Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), yang masing-masing turun menjadi 121,3 dan 131,7. Komponen IKE seperti Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) juga mengalami penurunan, mengindikasikan melemahnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini.